Setelah Muslim Xinjiang, Rezim Komunis Cina Juga Tindas Muslim Hui
Pemerintahan Partai Komunis China melarang anak-anak di bawah usia 16 tahun belajar dan menjalankan agama di Linxia, kawasan mayoritas muslim di sebelah barat China. Warga setempat menyebut upaya itu sengaja dilakukan pemerintah untuk menghapus Islam dari Linxia.
Sejumlah masjid dengan kubah berwarna hijau masih menghiasi langit di kawasan yang dikenal dengan ‘Makkah Kecil’ itu namun pemerintah setempat kini memberlakukan sejumlah aturan terhadap warga muslim China di sana.
Dilansir dari laman Alaraby, Senin (16/7), jumlah siswa di atas usia 16 tahun yang dibolehkan belajar agama di masjid kini dibatasi. Proses sertifikasi imam masjid pun kini dikurangi.
Pemerintah lokal juga mewajibkan tiap masjid memajang bendera nasional dan menghentikan azan dengan alasan untuk mengurangi ‘polusi suara’. Bahkan seluruh alat pengeras suara di 355 masjid di sana kini diturunkan.
China selama ini menerapkan aturan keras kepada warga muslim di Xinjiang, jauh di sebelah barat, dengan alasan untuk mencegah ekstremisme agama dan separatisme.
Kini warga muslim Hui khawatir mereka juga akan mengalami nasib sama.
“Anginnya kini bergeser dalam beberapa tahun terakhir,” kata seorang imam senior yang tidak ingin diketahui namanya. “Terus terang saya takut mereka akan menerapkan model Xinjiang di sini.”
“Mereka ingin muslim lebih sekuler, mencabut Islam dari akarnya,” kata sang imam. (sumber: eramuslim)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- China Larang Muslim Xinjiang Beribadah Puasa
- Cina Larang Anak-Anak Xinjiang Diberi Nama Berunsur Agama
- Muslim Xinjiang Masih Tertindas di Bawah Pemerintah Komunis Tiongkok
- Rezim al-Sisi Tangkap Muslim Uighur atas Permintaan China
- Setelah Perancis, Kini Belanda Juga Larang Pemakaian Cadar di Tempat Umum
Indeks Kabar
- Tempat Hiburan di Depok Diminta Tutup Selama Ramadhan
- Umat Buddha Garis Keras Tolak Pemberian Kewarganegaraan untuk Rohingya
- Parlemen Yunani Setuju ‘Hukum Islam’ sebagai Alternatif bagi Minoritas Muslim
- Video Heboh: Azan Berkumandang dari Gereja-Gereja di Switzerland
- Penerima Sembako di Monas Diberi Stempel Bintang David
- Baznas Latih 100 Pasukan Siaga Bencana
- Penerbit Buku SD yang Sebut Yerusalem Ibu Kota Israel Minta Maaf
- China Larang Muslim Xinjiang Beribadah Puasa
- Kiat Khusyuk dalam Shalat
- Neo-Fasisme Marak di Kroasia
-
Indeks Terbaru
- Vegetarisme dan Islamofobia Dianggap Penghalang Pertumbuhan Sektor Halal di India
- Kisah Mualaf Seorang Bintang Hip Hop Jerman
- Shariffa Carlo Dulu Musuhi Islam, Kini Jadi Muslimah
- Irena Handono, Temukan Islam Saat Jalani Pendidikan Biarawati
- Bintang Timnas Kamerun Patrick Mboma Masuk Islam
- Islam Jalan Hijrah Mario Rajasa
- Klaim Sebagai Kuil Hindu, Nasionalis India Ingin Rubah Citra Taj Mahal
- Stevanus Hanzen, Berawal dari Lagu Islami
- Partai Politik India Mempermasalahkan Pengeras Suara Masjid Melantunkan Adzan
- Hiroaki Kawanishi, Mualaf yang Ingin Sebarkan Islam di Jepang
Leave a Reply