PBB: Cina ‘Sekap’ Lebih dari 1 Juta Muslim Uighur di Xinjiang
Pemerintah Cina dilaporkan telah menahan lebih dari satu juta Muslim etnis Uighur di wilayah barat Xinjiang. Cina juga memaksa sebanyak dua juta orang untuk tunduk pada pendidikan ulang dan indoktrinasi.
“Kami sangat prihatin terhadap banyaknya laporan terpercaya yang kami terima. Dengan alasan untuk mencegah ekstrimisme relijius dan menjaga stabilitas sosial, Cina telah mengubah wilayah otonom Uighur menjadi sebuah penampungan raksasa yang rahasia, seperti sebuah zona tanpa hak asasi,” kata Gary McDougall, anggota Komite Penghapusan Diskriminasi Rasional PBB.
Pemerintah Cina mengatakan bahwa Xinjiang kini harus menghadapi ancaman besar dari ‘kelompok bersenjata’ yang telah merencanakan banyak serangan dan memprovokasi ketegangan antara minoritas Muslim Uighur dan mayoritas etnis Han.
Sementara itu misi AS di PBB mengatakan di Twitter bahwa mereka “sangat prihatin terhadap laporan adanya penangkapan para Muslim Uighur dan kelompok Muslim lain di China.
Pada Juli 2018, lembaga Chinese Human Rights Defenders menyatakan dalam sebuah laporan bahwa 21 persen dari semua penangkapan di China sepanjang 2017 terjadi di Xinjiang.
Sebelumnya, Duta Besar China untuk PBB di Jenewa, Yu Jianhua, mengatakan bahwa pihaknya tengah mengupayakan kesetaraan dan solidaritas di antara semua kelompok etnis.
Namun McDougall mengatakan bahwa komunitas Uighur dan kelompok Muslim lainnya diperlakukan sebagai “musuh negara” hanya karena identitas mereka. PBB: Cina ‘Sekap’ Lebih dari 1 Juta Muslim Uighur di Xinjiang
“Lebih dari 100 mahasiswa Uighur yang kembali ke Cina setelah belajar di luar negeri telah ditahan, dan beberapa di antara mereka tewas di penjara,” kata McDougall.
Fatima-Binta Dah, anggota panel PBB yang sama, sempat bertanya kepada delegasi China, “bagaimana tingkat kebebasan beragama bagi kelompok Uighur di Cina, apakah ada perlindungan hukum bagi mereka untuk menjalankan keyakinannya?”
Adrian Zenz, seorang spesialis di Xinjiang yang mengajar di Sekolah Kebudayaan dan Teologi Eropa di Berlin memperkirakan, pemerintah Cina telah membangun 1.000-1.200 kamp interniran bagi Muslim Xinjiang.
Ada juga laporan bahwa pemerintah telah meningkatkan pembangunan panti asuhan untuk menampung anak-anak dari Muslim yang ditahan. (sumber islmpos/nyt)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Gereja Katolik AS Beri Kompensasi 120 Juta Dolar pada Korban Pelecehan Seks
- Undang Ormas Islam, Wapres Ingin Perkuat Ukhuwah Islamiyah
- LPPOM MUI: Kota Bogor Jadi Pusat Referensi Halal Dunia
- Mualaf Centre: Ada Upaya Kristenisasi di Balik Dukungan Pernikahan Beda Agama
- Tokoh-tokoh Agama Diteror, DPR Minta Polri Bersikap Objektif
- Di Bekas Gereja, Masjid Didsbury Berdiri
- Pengenalan Makanan Halal di Universitas di Jepang Meluas Secara Bertahap
- Untuk Lawan Stigma Buruk pada Islam, Muslim Australia Dirikan Stasiun Televisi
- Jawaban Imam Masjidil Haram Soal Internasionalisasi Haji
- Sebanyak 112 Warga Mentawai Bersyahadat Massal
-
Indeks Terbaru
- Syekh Ali Jaber Berpulang
- Kelompok Hak Asasi Rohingya Desak Facebook Memblokir Kampanye Online Militer Myanmar
- Maroko Bantah Mata-Matai Belgia Melalui Masjidnya
- Disaksikan Mayjen dan Para Komandan, 13 Prajurit Jadi Mualaf
- Rekomendasi Muhammadiyah ke Menkes: Dukung BPOM – MUI Independen dalam Keamanan dan Kehalalan Vaksin Covid
- Pemerintahan Trump Ampuni Kontraktor Keamanan Blackwater atas Kasus Pembantaian Iraq 2007
- Mualaf I Gede Nyoman Wisnu, Surat Al-Ikhlas Getarkan Hati
- Mengenal Istri Nabi Muhammad SAW, Hanya Aisyah yang Gadis Lainnya Janda
- Sembilan Polisi Mesir Dipenjara atas Penyiksaan dan Pembunuhan
- Masjid di Belanda Jadi Target Serangan Islamofobia
Leave a Reply