Kaum Atheis di Kenya Minta Libur Nasional dan ‘Parade Tak Bertuhan’
Kelompok atheis Kenya meminta agar pemerintah menjadikan tanggal 17 Februari sebagai libur nasional Hari Atheis.
“Orang Kenya yang tidak percaya kepada Tuhan atau dewa-dewa juga berhak atas hari libur nasional,” kata Atheist in Kenya (AIK) dalam pernyataan yang dirilis hari Ahad (19/8/2018), lapor BBC.
Pernyataan itu dikeluarkan beberapa hari setelah pemerintah menyatakan 21 Agustus 2018 merupakan libur nasional guna memperingati hari raya Muslim, yaitu Idul Adha.
Pemilihan 17 Februari sebagai Hari Atheis disebabkan pada tanggal itulah AIK didaftarkan sebagai suatu perkumpulan masyarakat.
“Kami berkeyakinan langkah ini akan mempromosikan kebebasan beragama sebagai hak asasi manusia di Kenya,” kata AIK, yang memperkirakan 5% penduduk Kenya atheis.
Presiden AIK Harrison Mumia mengatakan kepada BBC bahwa organisasinya memiliki 500 anggota terdaftar, dan jumlah itu akan lebih besar jika tidak ada stigma terhadap atheis di Kenya.
“Banyak orang Kenya yang tidak ingin orangtua atau keluarga mereka tahu jika mereka atheis,” imbuh Mumia. (sumber: hidayatullah/bbc)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- KJRI Jeddah Rayakan Idul Fitri Bersama Masyarakat Menikmati Kuliner Nusantara
- Politisi Ternama Denmark Minta Negaranya Menolak Muslim Pencari Suaka
- LPPOM MUI: Kota Bogor Jadi Pusat Referensi Halal Dunia
- Persatuan Ulama Internasional: Hanya Perlawanan Bisa Usir Penjajah Zionis
- Filipina-Kirgistan Saingan Indonesia di Musabaqah Alquran dan Hadis Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Damanhuri Zuhri Republika/ Darmawan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri) bersama dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Musthafa Ibrahim Mubarak (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai acara Penyerahan Hadiah Musabaqah Hafalan Al-quran dan Hadis Tingkat Nasional, Pangeran Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri) bersama dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Musthafa Ibrahim Mubarak (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai acara Penyerahan Hadiah Musabaqah Hafalan Al-quran dan Hadis Tingkat Nasional, Pangeran REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juri Musabaqah Alquran dan Hadis tingkat Asia Pasifik VII Dasman Yahya Ma'ali mengatakan Indonesia setiap tahun selalu menjadi juara umum. Tetapi peserta dari 18 negara lainnya tak kalah hebat dalam hafalan Alquran dan Hadis. "Saya sebagai juri hadis, melihat penampilan dua hari, Indonesia memiliki saingan terkuat dalam menghafal Hadis yakni Kirgistan dan Filipina," jelas Dasman kepada Republika, Rabu (20/4). Meskipun demikian, Dasman mengakui peserta yang mengikuti musabaqah Hadis merupakan orang-orang pilihan. Terbukti hanya 14 orang yang mengikuti musabaqah kategori hadis dan hanya berasal dari empat negara, Indonesia, Malaysia, Filipina dan Kirgistan. Bagi penghafal hadis untuk tingkat Asia Pasifik ini memiliki kriteria khusus. Seluruh peserta harus menghafal 500 hadis shahih. "500 hadis ini terbagi dengan 100 hadis hafal dengan sanadnya dan 400 hadis tanpa sanad," ujarnya menjelaskan. Menurut Dosen Hadis UIN Riau ini, peserta dari Indonesia memiliki hafalan yang bagus di bidang hadis dan seluruhnya hafal 100 hadis dengan sanadnya. Ini diakuinya sulit sekali remaja muslim yang benar-benar memperhatikan hafalan hadis lengkap dengan sanad yang sangat panjang. Musbaqah Alquran dan Hadis ini diikuti 103 peserta dari 18 negara. Perlombaan dibagi menjadi lima kategori hafidz 30 juz, 20 juz, 15 juz, dan 10 juz serta hadist.
- MUI: Gafatar Sesat dan Pengikutnya Keluar dari Islam
- Amerika Serikat Kecam Jerman yang Mendeportasi Tersangka Teroris ke Turki
- Saudi Tahan 50 Laki-Laki karena Gunakan Model Rambut ‘tak Islami’
- Pentagon Bayar Perusahaan Humas 540 USD untuk Buat Video Teroris Palsu
- Musibah, AS Akhirnya Sahkan Perkawinan Sesama Jenis
-
Indeks Terbaru
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
- Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat
Leave a Reply