MUI Desak Pemerintah China Hormati Hak Muslim Beragama
Tindakan represif rezim China terhadap Muslim Uighur dikutuk oleh Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dr Anwar Abbas. Sebab hal itu, kata dia, jelas-jelas tidak menghormati hak asasi manusia (HAM).
“MUI mendesak pemerintah Tiongkok agar menghormati hak-hak orang Islam untuk memiliki keyakinan dan untuk beribadah sesuai dengan ajaran agama dan keyakinan yang mereka miliki,” tegasnya kepada hidayatullah.com, Jumat (12/10/2018).
Senada dengan Anwar, Ketua MUI bidang luar negeri, KH Muhyiddin, meminta pemerintah China agar tidak diskriminatif kepada Muslim, dan memberikan kebebasan Muslim menjalankan ajaran agamanya, serta tidak melakukan persekusi.
Sebenarnya, tutur Muhyiddin, ia sudah melayangkan protes keras kepada pemerintah China sejak dua-tiga tahun yang lalu.
Ia juga meminta klarifikasi kepada mereka terkait beredarnya berita Muslim Uighur atau Xinjiang yang dilarang berpuasa, melakukan ritual ibadah agama Islam, dan diletakkan di kamp-kamp konsenterasi.
“Tetapi jawabannya standar. Kata pihak Beijing, ada beberapa kelompok dari Muslim Uighur yang melakukan gerakan separatis, pembangkangan, mengikuti gerakan teroris dan radikal. Kata China, kebijakan masa lalu masih diterapkan oleh sebagian pejabat di daerah-daerah terpencil,” tuturnya kepada hidayatullah.com.
“Tapi secara faktual, saya ketemu dengan kawan dari Uighur. Itu memang situasi kondisi di sana sangat mencekam. Untuk mengucapkan salam dan shalawat 10 kali saja dilarang. Ini yang menjadi bahan keprihatinan umat Islam. Bahkan konfrensi negara-negara Islam sudah menyampaikan keprihatinan mereka.”
Melihat laporan dari The Guardian, koran, dan lain sebagainya, Muhyiddin yakin itu semakin menguatkan berita bahwa memang terjadi pelanggaran HAM di sana. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Pengadilan ‘Israel’ Perintahkan Penggusuran 87 Warga Palestina dari Lingkungan Yerusalem Timur
- MUI Sumbar Tolak SE Kemenag Terkait Pengeras Suara
- Ribuan Orang di Belahan Dunia Shalat Jenazah untuk Morsi
- Tak Terima Dikritik, China Hapus Ozil dari PES 2020
- Muslim Amerika Lawan Islamofobia melalui Humor
- 1.000 Pemukim Yahudi Serbu Sebuah Kuil di Tepi Barat
- Didatangi Anggota DPD RI, KFC Bantah Wajibkan Karyawan Muslim Pakai Topi Santa
- Melalui BAZNAS, Madrasah se-Banten Sumbang Rp 630 Juta untuk Rohingya
- Prasangka terhadap Muslim di Jerman Meningkat
- Balon Tiruan Yesus di Yang Kurang Disukai di Melbourne
-
Indeks Terbaru
- Vegetarisme dan Islamofobia Dianggap Penghalang Pertumbuhan Sektor Halal di India
- Kisah Mualaf Seorang Bintang Hip Hop Jerman
- Shariffa Carlo Dulu Musuhi Islam, Kini Jadi Muslimah
- Irena Handono, Temukan Islam Saat Jalani Pendidikan Biarawati
- Bintang Timnas Kamerun Patrick Mboma Masuk Islam
- Islam Jalan Hijrah Mario Rajasa
- Klaim Sebagai Kuil Hindu, Nasionalis India Ingin Rubah Citra Taj Mahal
- Stevanus Hanzen, Berawal dari Lagu Islami
- Partai Politik India Mempermasalahkan Pengeras Suara Masjid Melantunkan Adzan
- Hiroaki Kawanishi, Mualaf yang Ingin Sebarkan Islam di Jepang
Leave a Reply