Iklan ‘Niqab Terbuka’ Model ‘Israel’ Memicu Kontroversi

Model ternama ‘Israel’ Bar Refaeli menghadapi kecaman setelah aksi ‘membuka niqab’ sebagai simbol ‘kebebasan’ yang memicu reaksi pengguna media sosial.

Bar Refaeli memicu kemarahan banyak orang setelah membuka niqabnya dengan tulisan “Apakah Iran di sini?” dan juga mengatakan ‘kebebasan itu fundamental’ dalam sebuah potongan iklan.

Wanita 33 tahun itu adalah salah satu dari empat model wanita yang mengenakan ‘niqab’, setelah melepasnya untuk mengungkapkan pakaian kasual, dan melanjutkan menari dan melompat-lompat, kutip The Independent.

Iklan itu digawangi sebuah merek fashion asal ‘Israel’, Hoodie, hanya berlangsung beberapa detik saja. Adegan lepas cadar dan hijabnya sangat jelas karena berlangsung di awal scene. Sang model melepas hijab dan berganti pakaian memakai produk Hoodie.

Iklan komersial untuk koleksi Hoodies selama musim dingin diluncurkan di Youtube pada hari Senin dan juga dibagikan melalui akun Instagram miliknya sebanyak 2,7 juta pengikut.

Banyak yang mencela label fashion tersebut. Hoodie bahkan mengunggah iklan serupa tapi menggunakan model pria setelah mendapatkan banyak kritikan keras.

Menghadapi serangan tersebut, Hoodie akhirnya menghapus iklan itu dari Instagram-nya. Namun, video itu sudah terlanjur menyebar.

Salah satu postingan tentang video ini telah di-retweet 8 ribu kali dan mendapatkan sekitar 12 ribu likes. Ada lebih dari 400 komentar berdatangan. Kebanyakan dari mereka menyayangkan iklan tersebut.

“Ini iklan paling rasis yang pernah aku lihat. Tidak paham, mengapa perusahaan bisa mengizinkan iklan seperti ini tayang. Jijik sekali rasanya, sulit mengungkapkan dengan kata-kata,” tulis salah satu pengguna Twitter.

“Orang-orang gagal paham bahwa mengenakan hijab adalah pilihan setiap Muslimah,” tutur pengguna Twitter lainnya yang berhijab.

Banyak yang mengungkapkan keterkejutan, dengan mengatakan, kebebasan sejati adalah mampu mengenakan apa pun yang setiap orang suka.

“Ini sangat aneh … #BarRefaeli mengenakan burka dan mengklaim kebebasannya dengan melepasnya … Bukankah kebebasan memakai apa yang Anda inginkan?” Tulis satu orang di Twitter.

“Kampanye ini seharusnya dirancang untuk memanggil rasisme dan kefanatikan + kebebasan dukungan … LUCU karena ini adalah kebalikan dari mendukung kebebasan,” tambah yang lain.

Sebagian orang berpendapat bahwa iklan itu mempromosikan Islamophobia.

“Itu menjijikkan,” kata Marwa Balkar, yang menggambarkan iklan itu sebagai “islamofobia yang mencolok” dalam sebuah wawancara.

Sementara itu, The Jerusalem Post melaporkan papan reklame iklan ini telah dipasang di seluruh kota serta surat kabar sebelum disiarkan di TV. (sumber: hiadyatullah)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>