Mengenal Istri-istri Rasulullah Muhammad Saw

Selama Nabi Muhammad ﷺ hidup, beliau pernah menikahi tiga belas wanita. Semuanya janda, kecuali A’isyah binti Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhuma. Berikut ini adalah daftar nama yang dinukil dari Ibnu Hisyam dalam karya berjudul “al-Sīrah al-Nabawiyyah” (1955: II/643).

Pertama, Khadijah binti Khuwailid. Maharnya waktu itu 20 ekor unta. Dalam catatan sirah yang masyhur, beliau menikahi Khadijah pada usia 25 tahun. Sementara Khadijah sendiri umurnya saat itu 40 tahun. Namun, Dr. Akram al-‘Umary dalam buku “Mā Syā’a walam Yatsbut fī al-Sīrah al-Nabawiyyah” (2007: 19) menguatkan riwayat Ibnu Ishaq yang menyatakan bahwa usia Khadijah ketika nikah adalah 28 tahun.

Menariknya, selama nabi bersama Khadijah, tidak ada satupun wanita yang dinikahi beliau. Seluruh potensi dan masa-masa terbaik saat muda serta produktifitas beliau dihabiskan bersamanya. Dengannya nabi dikarunai enam anak: Abdullah, Al-Qasim, Zainab, Ruqayyah, Fathimah dan Ummi Kaltsum.Beserta istri pertamanya ini pula, perjuangan berat di Makkah bisa dilalui dengan ketabahan dan kesabaran.

Kedua, Saudah binti Zam’ah. Sebelum dengan Nabi, suaminya bernama Sakran bin Amru. Ketika suaminya wafat, beliau dinikahi nabi. Mahar yang diberikan kepada beliau waktu nikah adalah 400 dirham. Saudah dinikahi ketika usianya sudah enam puluhan.

Ketiga, Aisyah binti Abu Bakar. Dinikahi di Makkah setelah Khadijah meninggal ketika berusia tujuh tahun. Dan baru digauli ketika di Madinah saat berusia 9 tahun. Namun, menurut Abbas Mahmud Aqqad dalam “aṣ-Ṣiddīqah Binti aṣ-Ṣiddīq” (49) umur Aisyah ketika berbulan madu dengan Nabi tidak kurang dari 12 tahun dan tak lebih dari 15 tahun. Ini dikuatkan dengan riwayat Ibnu Sa’ad yang menerangkan bahwa Aisyah dilamar pada usia 9 tahun dan bulan madu pada usia sudah baligh (15 tahun).

Ketika itu, maharnya saat itu 400 dirham. Dengan Aisyah, hidup nabi sangat bewarna dan romantis. Bila Khadijah adalah wanita dewasa yang keibuan maka sebaliknya Aisyah adalah wanita muda yang energik, lincah dan cantik. Selain itu, beliau juga dikenal sebagai istri nabi yang intelektualitasnnya sangat tinggi.

Beliau termasuk sahabat yang banyak meriwayatkan hadits. Dr. Mahmud Ṭahhan dalam “Taisīr Muṣṭalah al-Hadīts” (2004: 244) menempatkannya sebagai sahabat dalam urutan keempat yang paling banyak meriwayatkan hadits. Jumlahnya: 2210. Dengan beliau Rasulullah tak memiliki anak.

Keempat, Zainab binti Jahsyin. Zainab adalah mantan istri Zaid bin Haritsah. Waktu itu mahar yang diberikan Rasulullah adalah 400 dirham. Dengan beliau Rasulullah tak memiliki anak.

Kelima, Ummu Salamah binti Abu Umayyah. Sebelum dengan Rasulullah, ia adalah istri sahabat yang syahid bernama Salamah bin Abi Salamah. Waktu itu mahar yang diberikan: kasur yang isinya serabut, anak panah , sehelai kain dan penggiling dari batu. Dengan beliau Rasulullah tak memiliki anak.

Keenam, Hafshah binti Umar. Yang menikahkan kala itu adalah Umar bin Khattab sendiri. Mahar yang diberikan adalah 400 dirham. Sebelumnya, Hafshah adalah istri dari Khunais bin Hudzafah as-Sahmy. Dengan beliau Rasulullah tak memiliki anak.

Ketujuh, Ummu Habibah binti Abu Sufyan. Istri nabi yang memiliki nama asli Ramlah ini nikah dengan Rasulullah saat masih berada di tanah hijrah Habasyah. Yang menjadi walinya saat itu adalah Khalid bin Sa’id bin Ash. Maharnya diberikan Najasyi untuk Rasulullah ﷺ sebersar 400 dinar. Sebelumnya, Ummu Habibah adalah istri Ubaidillah bin Jahsyin. Dengan beliau Rasulullah tak memiliki anak. Demikian juga dengan istri-istri lainnya.

Kedelapan, Juwairiyah binti Harits. Sebelum dinikahi, ia adalah masuk tawanan perang. Kabilahnya berasal dari Yahudi. Beliau dinikahi nabi dengan mahar 400 dirham. Sebelum dengan nabi, suaminya bernama Abdullah. Dengan beliau Rasulullah ﷺ tak memiliki anak.

Kesembilan, Shafiyah binti Huyay bin Akhtub. Merupakan wanita anak tokoh Yahudi yang menjadi tawanan di perang Khaibar. Saat menikah, nabi mengadakan walimah. Sebelum dengan nabi, dia adalah istri dari Kinanah bin Rabi’ bin Abi Huqaiq.

Istri yang lain yang pernah dinikahi Rasulullah ﷺ adalah Maimunah binti Harits maharnya 400 dirham yang diberikan untuk Rasulullah oleh Abbas dan Zainab binti Huzaimah yang juga diberi mahar 400 dirham. Itulah istri-istri yang pernah dinikahi dan digauli oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Ketika beliau masih hidup, istri yang meninggal adalah Khadijah dan Zainab binti Khuzaimah. Sedangkan ketika beliau wafat, meninggalkan 9 istri. Sementara itu ada dua istri yang belum pernah digauli kemudian dicerai karena cacat yaitu Asma binti Nu’man dan Amrah binti Yazid yang dicerai akibat perilaku buruk.

Bila diperhatikan, poligami yang dilakukan nabi bukan untuk memenuhi hawa nafsu. Buktinya, dari seluruh isterinya yang perawan hanya satu dan sisanya adalah janda dan semua tidak mempunyai anak, kecuali Khadijah.

Karena itulah, Abbas Mahmud Aqqad dalam “Abqariyyah Muhammad” (108-109) berkata: “Seandainya hanya kenikmatan seksual yang menjadi motif pernikahan Nabi, maka untuk memenuhinya, beliau akan mempoligami 9 istri yang masih muda, prawan yang terkenal cantik di Makkah, Madinah dan di jazirah Arab. Satu-satunya perawan yang dinikahi adalah ‘Aisyah binti Abu Bakar. Itupun pada awalnya ditawarkan oleh istri Utsman bin Madz’un sepeninggal Khadijah. (sumber: hidayatullah)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>