208 Dai Aceh Tugas di Daerah Perbatasan Terpencil
Pemerintah Provinsi Aceh menggelar rapat kerja dai wilayah perbatasan dan daerah terpencil se-Aceh tahun 2018, bertempat di Grand Aceh Syariah Hotel, Banda Aceh, Senin hingga Rabu (03-05/12/2018).
Kegiatan yang mengambil tema “Mewarnai Semangat Baru untuk Mencapai Tujuan Aceh Hebat” itu dibuka oleh Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Dr. EMK. Alidar dan Kabid Penyuluhan Agama Islam Dinas Syariat Islam Aceh Nizamut Taufik.
Dalam sambutannya, Alidar menyampaikan amanat Gubernur Aceh, bahwa para dai wilayah perbatasan dan terpencil provinsi Aceh, agar lebih meningkatkan kinerja dan membentengi umat dari pemurtadan serta pendangkalan akidah.
Ia mengungkapkan, Pemerintah Aceh akan terus berupaya memberikan pelayanan dan fasilitas, baik berupa keperluan operasional maupun pemberian perahu mesin bagi dai yang bertugas di pulau yang terindikasi kegiatan pemurtadan.
“Terutama di Pulau Siumat dan Pulau Teupah di Kabupaten Simeulue,” ujarnya.
Nantinya, para dai akan bertugas di antaranya di daerah perbatasan dengan Sumatera Utara, yakni Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Singkil, Kota Subulussalam. Dan daerah terpencil seperti Kabupaten Aceh Selatan serta Kabupaten Simeulue.
Sebanyak 208 dai dan daiyah tersebut akan bertugas dan bertempat tinggal sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Aceh.
Dalam raker kali ini, juga diadakan pelatihan membentengi diri dari serangan ilmu sihir untuk mengantisipasi serangan yang tidak diinginkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab kepada dai.
Hal itu karena beberapa bulan lalu terjadi peristiwa yang menimpa seorang dai bernama Yusman Aprianto yang bertugas di Kabupaten Aceh Singkil meninggal terindikasi sebab serangan ilmu hitam.
Dengan pelatihan itu, harapannya tidak ada lagi dai yang terkena serangan ilmu hitam terutama di desa-desa yang masih akrab dengan budaya tersebut. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- KPAI Dukung Pemberatan Pidana di RUU Minuman Beralkohol
- Anggota Dewan Larang Warga Hindu Izinkan Muslim Masuk Rumah
- Rumania, Surga Pemeluk Islam di Eropa Timur
- Komnas HAM: 4 Pelanggaran HAM Dalam Tragedi Tolikara
- Museum di Turki Pamerkan Alquran Berusia 800 Tahun
- Cegah Pengungsi Timur Tengah Dan Afrika, 12 Negara Eropa Kerahkan Kapal Perang Ke Laut Mediterania
- Arifin Ilham Hingga Yusuf Mansur Gabung Tim Pencari Fakta Tolikara
- Ormas di Aceh Galang Dana Beli Pesawat untuk Ustaz Somad
- Pengadilan Italia: Yerusalem Bukan Ibu Kota ‘Israel’
- Astaghfirullah Dua Wanita Inggris Pipis di Depan Orang Shalat
-
Indeks Terbaru
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
- Puasa Ramadhan Menghapus Dosa
- Paksa Muslimah Lepas Hijab saat Mugshot, Kepolisian New York Ganti Rugi Rp 278 Miliar
- Dari Martina Menjadi Maryam, Mualaf Jerman Bersyahadat di Dubai
- Al Shifa, Rumah Sakit Terbesar di Gaza Dihabisi Militer Zionis
- Tiga Macam Mukjizat Alquran
- Prof Maurice, Ilmuwan Prancis yang Jadi Mualaf Gara-Gara Jasad Firaun
Leave a Reply