‘Pesbukers’ Dapat Teguran dari MUI, Begini Respons ANTV
MUI memberi sorotan khusus pada program Sahurnya Pesbukers dan Pesbukers Ramadhan di ANTV pada bulan Ramadhan 1440 H/2019 ini. Ramadhan tahun lalu, 2018, dua program ini termasuk lima program yang MUI rekomendasikan untuk dihentikan tayangannya, karena kontennya yang buruk, apalagi untuk bulan Ramadhan. Tahun ini tetap tayang, dan tanpa perubahan isi secara signifikan.
Menyikapi teguran tersebut, GM Marketing Communication ANTV, Monica Desideria, mengatakan pihaknya sangat memperhatikan teguran MUI tersebut. Bahkan pihak televisi sudah menerima surat teguran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk kemudian ditindaklanjuti.
“Surat dari KPI sudah diterima bagian Corporate Communication melalui Bagian Regulatory siang ini,” ujarnya dalam keterangannya kepada Republika.co.id di Jakarta, Rabu (29/5).
Monica memastikan, pihak ANTV akan melakukan evaluasi terhadap program Pesbukers. Mereka berjanji akan segera memperbaiki adegan yang ditampilkan dalam program Pesbuker agar layak disajikan selama Ramadhan.
“Kami akan melakukan perbaikan atas masukan program Pesbukers tersebut. Akan segera kami eksekusi secepatnya,” kata Monica Desideria.
Dalam konferensi pers hari ini, Rabu (25/9), MUI menegaskan kedua program tersebut mengandung konten tayangan yang tak sejalan dengan nafas Ramadhan.
Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, KH Masduki Baidlowi, mengatakan tayangan yang dibintangi Luna Maya, Vega, Raffi Ahmad, Angel Lelga, Ayu Ting-ting, Aziz, Ruben, Eko Patrio, Zaskia Gotik ini banyak berisi dialog dan adegan yang tidak pantas.
Misal, adegan pelukan mesra, lama, dan erat antara Sangket dan Anjela, pasangan kekasih yang berulang tahun saat itu dan ditepuktangani oleh pemain lainnya.
“Dari tahun ke tahun, Sahurnya Pesbukers tidak ada perubahan. Masih menayangkan canda berlebihan, saling ejek, hina-menghina dan hura-hura,” kata dia.
Masduki menyerukan masyarakat tidak menonton program ini, apalagi anak-anak dan remaja. Dunia iklan disarankan tidak mendukung program yang tidak mendidik dan berselera rendah seperti ini. Komisi I DPR yang membidangi penyiaran, perlu lebih serius menempuh langkah-langkah yang membuat industri televisi lebih mematuhi regulasi, nilai agama, dan asas-asas kepatutan dan kesopanan dalam masyarakat. (sumber:ROL)
Indeks Kabar
- KTT OKI ke 13 Kutuk Iran Terkait Keterlibatan Dukung Terorisme
- Muslim Myanmar Dilarang Tarawih, Umat Budha Bagikan Mawar Putih
- Sineas Inggris Serukan Boikot Film Israel
- Kecam Kejahatan Israel, Dosen di AS Batal Jadi Profesor
- Jumlah Umat Islam di Italia Meroket dari 2.000 Menjadi 2 Juta Orang
- Kapolri Izinkan Polwan Gunakan Hijab
- Polarisasi Agama di AS Meningkat
- Tahanan Muslim Kansas Diduga Disiksa karena Kenakan Jilbab
- Myanmar: Cukup 2 Anak Baik Bagi Muslim
- Revisi RUU Perlindungan Anak Dinilai Semakin Melindungi Anak
-
Indeks Terbaru
- Kelompok Hak Asasi Rohingya Desak Facebook Memblokir Kampanye Online Militer Myanmar
- Maroko Bantah Mata-Matai Belgia Melalui Masjidnya
- Disaksikan Mayjen dan Para Komandan, 13 Prajurit Jadi Mualaf
- Rekomendasi Muhammadiyah ke Menkes: Dukung BPOM – MUI Independen dalam Keamanan dan Kehalalan Vaksin Covid
- Pemerintahan Trump Ampuni Kontraktor Keamanan Blackwater atas Kasus Pembantaian Iraq 2007
- Mualaf I Gede Nyoman Wisnu, Surat Al-Ikhlas Getarkan Hati
- Mengenal Istri Nabi Muhammad SAW, Hanya Aisyah yang Gadis Lainnya Janda
- Sembilan Polisi Mesir Dipenjara atas Penyiksaan dan Pembunuhan
- Masjid di Belanda Jadi Target Serangan Islamofobia
- Jumlah Mualaf di ‘Israel’ Terus Meningkat Melalui Pernikahan
Leave a Reply