Inggris Rayakan Idul Fitri di Lapangan Trafalgar
Ribuan orang merayakan Idul Fitri di lapangan Trafalgar, London. Wali Lota London menjadi tuan rumah festival yang dihadiri umat Muslim dan non-Muslim. Seperti dilansir Arab News pada Ahad (9/6), festival itu menjadi Idul Fitri ke-14 yang dirayakan di lapangan Trafalgar, London. Festival tersebut merupakan acara tahunan untuk merayakan akhir Ramadhan.
“Kami merayakan festival yang sangat penting ini dan hal yang luar biasa adalah, bukan hanya Muslim yang merayakan Idul Fitri, ada juga non-Muslim di sini, Kristen, Yahudi, Hindu, Sikh, Budha, dan anggota agama yang terorganisir,” kata Wali Kota London Sadiq Khan.
Menurut Khan, London menjamin seseorang bisa bebas menjadi diri mereka sendiri. Orang tidak hanya mendapat toleransi dari lingkungannya, tetapi juga dihormati atas pilihannya.
“Anda dirangkul dan dirayakan,” ujar Khan. Khan selalu mengatakan setiap orang dari semua agama disambut di London. Menurut dia, hal paling indah dari London adalah banyak warga yang memahami bulan suci Ramadhan.
“Banyak non-Muslim sekarang berpuasa atas nama solidaritas. Mereka tahu tentang berbuka puasa, mereka tahu tentang sahur, dan itu menunjukkan di London, Anda bisa menjadi bagian dari London tetapi juga dari berbagai agama,” kata Khan.
Dia menyebut perayaan tahun ini sangat luar biasa. Sebab, dia mencatat partisipasi jumlah non-Muslim cukup banyak. Menurut dia, hal itu menjadi bukti pada dunia bahwa London menjadi suar sekaligus menjadi kota terbesar di dunia versi Khan.
Panggung hiburan menampilkan berbagai pertunjukan, termasuk tari Indonesia, musisi klasik Suriah, seniman kontemporer Afrika Barat-Eropa, dan penyair kata-kata. Muslim dan non-Muslim dari London dan sekitarnya menghadiri acara tersebut.
“Saya dan teman-teman saya memutuskan untuk keluar, tetapi kami melihat festival Idul Fitri berlangsung, saya tertarik datang dan merasakan keragaman dan kesadaran budaya kota yang menakjubkan ini,” kata warga London utara, Ayesha Kholwadia (19 tahun).
Kholwadia berasal dari India, tetapi tumbuh di Inggris. Dia mengunjungi festival itu untuk pertama kalinya. Dia menikmati menyaksikan bagaimana orang-orang dari berbagai latar belakang berkumpul di bawah sinar matahari.
Joanne Clarkson juga berada di festival untuk pertama kalinya. “Saya dari Bristol dan saya senang berada di sini dan merayakan Idul Fitri. Saya suka musik dan semua aspek budaya,” ujar dia.
Festival Idul Fitri tahun ini bertepatan dengan kampanye #LondonIsOpen. Kegiatan kampanye besar itu diluncurkan pada 2016. Kegiatan itu bertujuan untuk menunjukkan London bersatu dan terbuka untuk bisnis.
“Terlepas dari Brexit, London akan selalu terbuka untuk dunia, bangga dengan keragaman kami dan inklusif untuk semua orang,” kata Khan. (sumber: ROL)
Indeks Kabar
- China Jerat Pejabat Uighur Eks Gubernur Xinjiang dengan Tuduhan Korupsi
- Terima Nobel Perdamaian, Abiy Ahmed: Militan dan Kekuatan Global Mengancam Tanduk Afrika
- Soal Jamaah Umrah Lantunkan Syair, Dubes Saudi: itu Tak Pantas
- Wamenag Minta Pelaku Homoseksual Diproses Hukum dan Dibina
- Strategi Anti Terorisme Yang Digagas Amerika Dinilai Telah Gagal
- MUI Nilai Daftar Rekomendasi Mubaligh tidak Mengikat
- MUI Ingatkan Perpanjang Sertifikat Halal yang Sudah Tak Berlaku
- Laporan: 3.500 Pengungsi Ditahan dalam Kondisi Buruk di Inggris
- JK Sebut Dunia Islam Hadapi Empat Tantangan Utama
- Pesta Buku Argentina Memunculkan Tradisi dan Nilai-Nilai Islam
-
Indeks Terbaru
- Islam Jalan Hijrah Mario Rajasa
- Klaim Sebagai Kuil Hindu, Nasionalis India Ingin Rubah Citra Taj Mahal
- Stevanus Hanzen, Berawal dari Lagu Islami
- Partai Politik India Mempermasalahkan Pengeras Suara Masjid Melantunkan Adzan
- Hiroaki Kawanishi, Mualaf yang Ingin Sebarkan Islam di Jepang
- MUI: Umat Islam Perlu Banyak Kembangkan Bidang Kewirausahaan Muslimah
- Kerendahan Hati Mo Salah Jadi Inspirasi Mualaf Inggris
- Berharap Bahagia Saat ‘Berjumpa’ dengan Allah
- Peter Oudenes: Islam Agama Sempurna
- Andre Ho, Hidayah Luruhkan Kebencian
Leave a Reply