BKSAP DPR Desak Indonesia Protes Serangan Udara ‘Israel’ ke Gaza
Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera mengutuk serangan udara ‘Israel’ ke wilayah Gaza sejak Selasa (12/11/2019). Serangan itu setidaknya telah menewaskan sedikitnya 32 warga Palestina termasuk seorang bocah berusia 7 tahun.
“Saya mengutuk serangan Isreal kepada warga Palestine di Gaza! Saya mengajak seluruh parlemen di dunia untuk mengecam sikap bar-bar Israel kepada warga Palestina atas tindakan genosida, pembunuhan terencana, dan perebutan tanah secara paksa sejak tahun 1967,” ujar Mardani, Jumat (15/11/2019) dalam siaran persnya di Jakarta kepada hidayatullah.com.
Ia mengatakan,hingga Rabu (13/11/2019) malam waktu setempat, militer ‘Israel’ mengklaim ada 360 roket yang ditembakkan dari Gaza ke wilayahnya. Namun sejauh ini tidak ada korban jiwa dari pihak ‘Israel’. Diklaim ‘Israel’ bahwa sekitar 90 persen roket yang ditembakkan ke wilayahnya berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Iron Dome.
Mardani, legislator Fraksi PKS DPR RI ini juga mendesak Pemerintah Indonesia harus segera menyampaikan sikap protes kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas serangan ‘Israel’ kepada warga Gaza, Palestina ini. “Pemerintah Indonesia harus segera menyampaikan protes keras atas peristiwa genosida ini dan mengajak Pemerintah negara lain tindakan Israel yang terus menerus melanggar peraturan Konvensi Jenewa tahun 1949,” kata Mardani.
Disebutkan, dalam Peraturan Konvensi Jenewa tahun 1949 dilarang menyerang kota atau desa lawan. “Isreal sangat brutal namun tidak ada yang berani memberikan sanksi padahal terus menerus melanggar Law of Armed Conflict (LOAC) menyerang bangunan penduduk dan membunuh penduduk sipil termasuk anak kecil,” ujarnya.
Mardani menyampaikan alasan kenapa Indonesia harus cepat merespons serangan Israel ke Gaza ini. Sebab, jelasnya, dalam Alenia pembukaan UUD 1945, Indonesia sangat konsern atas tindakan penjajahan di dunia karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
“Israel sudah sejak lama melakukan penjajahan, genosida, pembunuhan terencana, dan perebutan tanah secara paksa kepada negara Palestina, oleh karena itu negara Indonesia harus terdepan merespons tindakan ini,” pungkasnya.
Disebutkan, konflik terbaru ini pecah setelah ‘Israel’ pada Selasa (12/11/2019) pagi menewaskan seorang komandan senior militan Jihad Islam, Bahaa Abu el-Atta (41), dalam serangan udaranya. Otoritas ‘Israel’ menyebut Abu el-Atta bertanggung jawab atas rentetan serangan roket dan merencanakan serangan skala besar lainnya. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Gaza Kembali Diserang dan Dibom Penjajah ‘Israel’
- OKI dan Liga Arab: Akhiri Serangan Israel dan Bantu Warga Gaza
- Palestina Mengutuk Serangan ‘Israel’ di Tempat-tempat Suci Umat Islam
- Protes Anti Israel Dilakukan di Berbagai Kota di Seluruh Dunia
- Serangan Israel ke Gaza, Jumlah Korban Gugur Mencapai 194 Jiwa
Indeks Kabar
- Wali Kota Paris Tolak Gym Khusus Muslimah
- Ormas Islam Siap Jadi Benteng Dosen Penginjak Alquran
- KH Cholil Ridwan: Agar Tak Tergerus Zaman, Umat Islam Harus Melek Politik
- Gereja di Malaysia Ngotot Gunakan kata ‘Allah'
- Kenalkan Islam, 20 Masjid di Inggris Gelar ‘Hari Terbuka’ bagi Publik
- Filipina-Kirgistan Saingan Indonesia di Musabaqah Alquran dan Hadis Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Damanhuri Zuhri Republika/ Darmawan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri) bersama dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Musthafa Ibrahim Mubarak (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai acara Penyerahan Hadiah Musabaqah Hafalan Al-quran dan Hadis Tingkat Nasional, Pangeran Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri) bersama dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Musthafa Ibrahim Mubarak (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai acara Penyerahan Hadiah Musabaqah Hafalan Al-quran dan Hadis Tingkat Nasional, Pangeran REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juri Musabaqah Alquran dan Hadis tingkat Asia Pasifik VII Dasman Yahya Ma'ali mengatakan Indonesia setiap tahun selalu menjadi juara umum. Tetapi peserta dari 18 negara lainnya tak kalah hebat dalam hafalan Alquran dan Hadis. "Saya sebagai juri hadis, melihat penampilan dua hari, Indonesia memiliki saingan terkuat dalam menghafal Hadis yakni Kirgistan dan Filipina," jelas Dasman kepada Republika, Rabu (20/4). Meskipun demikian, Dasman mengakui peserta yang mengikuti musabaqah Hadis merupakan orang-orang pilihan. Terbukti hanya 14 orang yang mengikuti musabaqah kategori hadis dan hanya berasal dari empat negara, Indonesia, Malaysia, Filipina dan Kirgistan. Bagi penghafal hadis untuk tingkat Asia Pasifik ini memiliki kriteria khusus. Seluruh peserta harus menghafal 500 hadis shahih. "500 hadis ini terbagi dengan 100 hadis hafal dengan sanadnya dan 400 hadis tanpa sanad," ujarnya menjelaskan. Menurut Dosen Hadis UIN Riau ini, peserta dari Indonesia memiliki hafalan yang bagus di bidang hadis dan seluruhnya hafal 100 hadis dengan sanadnya. Ini diakuinya sulit sekali remaja muslim yang benar-benar memperhatikan hafalan hadis lengkap dengan sanad yang sangat panjang. Musbaqah Alquran dan Hadis ini diikuti 103 peserta dari 18 negara. Perlombaan dibagi menjadi lima kategori hafidz 30 juz, 20 juz, 15 juz, dan 10 juz serta hadist.
- Antar Anak Mengaji, Suryati Selamat Dari Terjangan Tsunami
- Laporan: Genosida Muslim Rohingya Tidak Menunjukkan Tanda-Tanda Mereda
- Sembilan Polisi Mesir Dipenjara atas Penyiksaan dan Pembunuhan
- Saat Non-Muslim Hadiri Peletakan Batu Pertama Masjid ini di Mentawai
-
Indeks Terbaru
- Jerman Kritik Netanyahu Terkait Peta Timur Tengah tanpa Palestina
- Heboh Xi Jinping Buat Al-Quran Versi China, Seperti Apa?
- Seorang Ibu Tunaikan Nazar Jalan Kaki Lamongan – Tuban setelah Anaknya Tuntas Hafal Al-Quran
- Menemukan Kedamaian Dalam Islam
- Dahulu Anti-Islam, Politikus Belanda Ini Temukan Hidayah
- Masjid di Siprus Yunani Diserang Bom Molotov Disertai Vandalisme: Islam tidak Diterima
- 24 Jam Sebelum Meninggal, Anthony Jadi Mualaf
- Pengadilan Turki Perintahkan Tangkap Rasmus Paludan, Pembakar Al-Quran di Swedia
- Georgette Lepaulle Bersyahadat di Usia Tua
- Uni Eropa Tegaskan Pembakaran Alquran tidak Memiliki Tempat di Eropa
Leave a Reply