Polisi di Uttar Pradesh Perketat Keamanan di Sejumlah Masjid
Pihak berwenang India meningkatkan keamanan di kota-kota besar pada Jumat (27/12). Peningkatan keamanan ini sebagai bentuk antisipasi ketika terjadi bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa setelah shalat Jumat pekan lalu, di negara bagian Uttar Pradesh.
Di Kota Metarut, Uttar Pradesh, sebanyak 3.000 polisi dikerahkan untuk berjaga, terutama di sejumlah masjid. Jumlah polisi yang dikerahkan pada pekan ini empat kali lebih banyak dari Jumat lalu.
Pasukan polisi itu dikerahkan sebagai upaya untuk menjaga ketertiban menjelang aksi protes lanjutan terhadap penolakan Undang-Undang Kewarganegaraan. Seorang saksi mata melihat sebuah kendaraan huru-hara yang dilengkapi dengan gas air mata di atapnya. Sementara, sebuah kendaraan yang membawa meriam air ditempatkan di dekatnya.
“Kami bekerja dengan politisi lokal, tokoh agama, dan anggota masyarakat untuk memohon ketenangan. Kami berharap situasi tetap normal,” ujar Inspektur Polisi di Meerut, Ajay Kumar Sahni. Di ibu kota New Delhi, polisi memberlakukan undang-undang darurat dan melarang aksi demonstrasi serta laporan aksi unjuk rasa melalui saluran berita.
Larangan semacam itu telah diberlakukan di Uttar Pradesh selama lebih dari sepekan. Meskipun ada pembatasan, ribuan orang diperkirakan berkumpul untuk protes setelah shalat Jumat di Delhi, Mumbai, Kolkata, Ahmedabad, Bengaluru, dan Chennai.
Setidaknya 25 orang telah tewas dalam protes di seluruh negeri sejak Undang-Undang Kewarganegaraan disahkan oleh Parlemen India. Sebelumnya, Mejelis Tinggi India atau Rajya Sabha mengesahkan Amendemen Rancangan Undang-Undang (RUU) Kewarganegaraan.
RUU ini berisi perubahan besar pada hukum kewarganegaraan India dengan memberikan kewarganegaraan kepada pengungsi beragaman Hindu, Sikh, Buddha, Jain, Parsis, dan Kristen dari tiga negara tetangga, yakni Bangladesh, Afghanistan, dan Pakistan.
Namun, undang-undang tersebut mengecualikan Muslim untuk mendapatkan kewarganegaraan. Komunitas Muslim menggambarkan hukum ini adalah bentuk rasialisme karena mengecualikan Muslim dibandingkan dengan orang-orang dari agama dan kepercayaan lain. Padahal, Muslim merupakan komunitas terbesar kedua di India, yakni mencapai 14 persen dari 1,3 miliar penduduk.
Aksi protes terjadi ketika pertumbuhan ekonomi India merosot ke level terendah dalam lebih dari enam tahun. Di sisi lain, tingkat pengangguran di India tetap tinggi. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- 50 Warga di Uttar Pradesh Berbondong-bondong Masuk Islam, Ini Alasannya
- Larang Itikaf, Polisi Israel Tutup Semua Pintu Masuk ke Masjid Aqsa
- Muslim di India Berpotensi tanpa Kewarganegaraan
- Politisi Hindu India: Taj Mahal Dibangun oleh Pengkhianat
- Wapres Sebut tak Perlu Ada Polisi Awasi di Dalam Masjid
Indeks Kabar
- Grand Syaikh Al-Azhar: Mintalah Fatwa kepada Ahli Ilmu Berpaham Sunni
- Alasan Malaysia Tetap Tolak Film 'Beauty and The Beast'
- Pengakuan Etnis Rohingya: “Pergilah atau Kami Bunuh Anda Semua!”
- Sambut Ramadhan dengan Masjid Ramah Lingkungan & Kesehatan Keluarga
- Syekh Al Azhar Ingatkan Indonesia akan Bahaya Syiah
- KontraS Desak Polri Lakukan Autopsi Ulang Jenazah Jefri
- Dilarang Beri Nama Belakang Anaknya ALLAH, Pasangan di Amerika Menggugat ke Pengadilan
- Menag: Larangan Beribadah Melanggar Konstitusi
- Sah! UNESCO Akui Kurma Sebagai Warisan Budaya Dunia Arab
- Tanwir Muhammadiyah Usung Literasi Pencerahan
-
Indeks Terbaru
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
Leave a Reply