Museum Rasulullah di Indonesia Ditargetkan Rampung 1 Tahun
Pembangunan Museum Sejarah Nabi dan Peradaban Islam atau Museum Rasulullah Indonesia ditargetkan selesai dalam waktu satu tahun. Rencananya, peletakan batu pertama atau groundbreaking museum itu akan digelar pada 26 Februari 2020 mendatang.
Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Syafruddin, menyatakan, peletakan batu pertama akan dilakukan langsung Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia Muhammad bin Abdul Karim Issa yang akan hadir di Indonesia.
“Diusahakan satu tahun selesai. Tahun depan Insya Allah bisa dikunjungi,” ujar Syafruddin saat berbincang dengan Republika di Kantor Pimpinan Pusat DMI, Jakarta, Selasa (11/2).
Syafruddin menjelaskan, finalisasi terkait teknis pembangunan Museum itu telah ditentukan dalam pertemuan yang dihadiri Syafruddin selaku Ketua Panitia di Indonesia, bersama dua institusi pemrakarsa lainnya, yakni Liga Muslim Dunia dan Yayasan Waqaf Assalam di Makkah, Arab Saudi pada awal Februari lalu.
Dari hasil pertemuan itu, disepakati bahwa tim akan melakukan penijauan di empat pilihan lokasi yang disiapkan panitia, yakni Depok, Jakarta, Makassar, dan Kabupaten Tangerang. Penijauan itu akan digelar antara tanggal 18 sampai 19 Februari 2020 untuk selanjutnya diputuskan lokasi pembangunan.
“Kita akan rapat finalisasi di Jakarta untuk menunjukkan lokasi yang tepat yang sudah ada kemudian selanjutnya pada 26 Februari kita Groundbreaking. Pertemuan kemarin sifatnya teknis. Ini kita garap sudah tiga tahun, sudah cukup lama,” ucap eks MenPAN-RB itu.
Syafruddin menambahkan, pembangunan museum ini memiliki arti penting tersendiri bagi umat Islam di Indonesia. Syafruddin berharap Indonesia dengan pluralitas budayanya dapat belajar banyak dengan sikap dan perliaku Rasulullah SAW yang penuh toleransi dala, yang akan dijadikan materi utama di museum tersebut.
“Mari menyaksikan datang mengunjungi museum ini untuk bersatu padu untuk Indonesia dalam memecahkan masalah bangsa itu. Ini akan menjadi simbol persamaan,” ujar eks Wakapolri itu menambahkan. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- British Museum Kembalikan 8 Barang Antik Hasil Curian saat Serang Iraq tahun 2003
- Jaga Warisan dan Peradaban, Universitas Islam Madinah Bangun Museum Sejarah
- Liga Muslim Dunia Bangun Museum Nabi Muhammad di Madinah
- Museum di Turki Pamerkan Alquran Berusia 800 Tahun
- Museum Seni, Ikon Lanskap Doha yang Mengagumkan
Indeks Kabar
- KTT OKI Harus Hasilkan Langkah Konkret Dukung Kemerdekaan Palestina
- Mualaf Centre: Ada Upaya Kristenisasi di Balik Dukungan Pernikahan Beda Agama
- PM Turki: “Lindungi Masjid Al-Aqsha Merupakan Tugas Ilahi”
- Gerhana Matahari, Kemenag Anjurkan Masyarakat Shalat
- Cechnya Selenggarakan Muktamar Ahlussunnah
- AILA Apresiasi Tak Diizinkannya Kontes Gaya Dewata di Bali
- Kemenag Kembali Gelar Halaqah Ulama ASEAN 2017
- Indonesia Berduka, Tak Elok Rayakan Tahun Baru Berlebihan
- Dua Putra Indonesia Juarai Lomba Menghafal Al-Quran Tingkat Internasional di Makkah
- Korban Gempa Lombok Jadi Target Pemurtadan
-
Indeks Terbaru
- Kebaikan Rasulullah Terhadap Musuh-Musuhnya
- Google Kembali Pecat Karyawan Gegara Demo Israel, Total Capai 50
- Aktor dan Model Belanda Donny Roelvink Masuk Islam
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
- Puasa Ramadhan Menghapus Dosa
- Paksa Muslimah Lepas Hijab saat Mugshot, Kepolisian New York Ganti Rugi Rp 278 Miliar
- Dari Martina Menjadi Maryam, Mualaf Jerman Bersyahadat di Dubai
Leave a Reply