Turki Luncurkan Kampanye Penggalangan Dana, Erdogan Sumbang 7 Bulan Gajinya
Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Senin mengumumkan kampanye penggalangan dana nasional untuk membantu warga negara yang secara finansial terdampak oleh pandemi virus corona lapor Daily Sabah.
Mengumumkan kampanye berjuluk “Kami mandiri, Turki”, Erdogan mengatakan dia menyumbangkan tujuh bulan gajinya untuk memulai penggalangan dana itu dan beberapa menteri telah bergabung dengannya.
“Tujuan kami adalah untuk membantu mereka yang susah secara finansial, terutama para pekerja berupah harian, karena tindakan pencegahan yang diambil terkait wabah ini,” kata Erdogan.
Presiden juga meminta semua anggota parlemen, walikota dan birokrat untuk berkontribusi dalam kampanye tersebut. Dia juga menyerukan warga yang berencana untuk bersedekah selama bulan suci Ramadhan untuk melakukannya lebih awal.
Berbicara tentang tindakan pencegahan pandemi Covid-19, Erdogan mengatakan Turki adalah salah satu negara yang paling siap. Erdogan mengumumkan rumah sakit kota baru dengan kapasitas 600 tempat tidur di distrik Okmeydanı Istanbul yang dibuka Senin.
Presiden mengatakan dari masker hingga obat-obatan, Turki mampu memproduksi sendiri pasokan medis yang dibutuhkan untuk melawan pandemi. “Kami sejauh ini telah mendistribusikan lebih dari 24 juta masker bedah, 3 juta masker N-95, 1 juta APD dan 181.000 kacamata pelindung. Kami juga memiliki sarana untuk meningkatkan tingkat produksi bahan-bahan ini,” katanya.
“Kami akan terus mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kami,” katanya ketika ia sekali lagi mendesak semua warga negara untuk melakukan tindakan jaga jarak sosial atau social distancing dan menghindari keluar rumah.
“Mari kita patuhi peraturan dan jangan sampai ceroboh. Tidak ada virus yang lebih kuat dari solidaritas kita,” kata presiden.
Presiden juga mengatakan Turki berencana untuk mengirim pesawat kargo yang membawa pasokan medis ke Spanyol untuk membantu negara itu memerangi virus minggu ini.
Sebuah kapal yang membawa bantuan medis juga telah dikirim ke Italia, kata Erdogan juga.
Erdogan membuat pidato nasionalnya setelah ia mengadakan pertemuan kabinet bersejarah melalui teleconference, sejalan dengan langkah-langkah social distancing untuk melawan virus. Itu adalah pertemuan kabinet pertama yang diadakan melalui konferensi video dalam sejarah Turki.
Jumlah orang yang didiagnosis dengan Covid-19 di Turki meningkat menjadi 10.827 pada hari Senin, sementara jumlah kematian mencapai 168, kata Menteri Kesehatan Fahrettin Koca.
Dalam beberapa minggu terakhir, Turki telah menutup sebagian besar ruang publik, sekolah dan universitas, dan membatasi angkutan umum. Itu juga memberlakukan jam malam 24 jam untuk orang berusia 65 atau lebih serta bagi mereka yang menderita penyakit kronis.
Di Istanbul, orang berusia 65 atau lebih tanpa sarana keuangan akan menerima paket makanan di rumah mereka, Gubernur Ali Yerlikaya mengatakan Jumat.
Kampanye, yang dimulai 23 Maret, mencakup hampir 50.000 orang dan akan berlangsung selama enam minggu. Di beberapa kota besar dan kecil, petugas polisi di pos pemeriksaan telah memulai pemeriksaan termal terhadap orang yang datang dari luar kota. Dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran, lampu lalu lintas di sebagian besar kota sekarang mengirim pesan mendesak orang untuk tinggal di rumah.
Penyakit Covid-19 yang berasal dari Wuhan, China telah menginfeksi lebih dari 750.000 orang di seluruh dunia, menewaskan 36.000. Lebih dari 150.000 telah pulih sejauh ini. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Ahok Diperiksa Selama Sembilan Jam
- Klaim Sebagai Kuil Hindu, Nasionalis India Ingin Rubah Citra Taj Mahal
- 5 Masjid Ditutup, Muslim Gelar Protes di Colosseum Roma
- Kemenag Terbitkan PMA Pencatatan Perkawinan
- ACT Luncurkan Gerakan 'Satu Bantu Satu'
- Gereja Anglikan Australia Dapat 1.115 Pengaduan Pencabulan Terhadap Anak
- Di Brunei, Merayakan Natal di Tempat Umum Dipenjara 5 Tahun
- Tantangan Muslim Asia Tenggara
- Pemimpin Muslim Kunjungan ke Eropa Tolak Terorisme
- Kapolrestabes Medan Tindak Oknum Polisi Penyobek Alquran
-
Indeks Terbaru
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
- Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat
Leave a Reply