India Berencana Bangun Kuil Rama di Reruntuhan Masjid Babri
Dengan ditetapkannya 5 Agustus sebagai tanggal diletakkannya batu pondasi untuk pembangunan sebuah kuil Rama di tempat bekas Masjid Babri pernah berdiri, seorang pengacara Kuwait menyebut langkah pemerintah India itu akan berdampak buruk terhadap hubungan India dengan negara-negara Timur Tengah dan umat Islam.
Dalam sebuah tweet yang memperoleh ribuan retweet, Mejbel Al Sharika, Direktur Hak Asasi Manusia Internasional, mengatakan umat Islam di seluruh dunia sedang menunggu pembangunan Masjid Babri tetapi pemerintah India mengumumkan langkah yang dimana akan dihadiri oleh Perdana Menteri Narendra Modi untuk peletakan batu pertama kuil Rama.
Menggunakan tagar #Muslim_are_one, Sharika mengatakan, “Timur Tengah bersama Muslim India menginginkan keadilan.”
Dia juga vokal mengkritik kebijakan pemerintah India dalam menangani kekerasan anti-Muslim di Delhi yang mengguncang ibu kota pada akhir Februari.
Tergerak oleh penderitaan umat Islam, ia telah mengumumkan bahwa ia akan menangani kasus Muslim India di PBB. Dia telah meminta para pengacara bersama-sama untuk memerangi ketidakadilan yang dilakukan terhadap kaum miskin di India oleh para ekstremis Hindu.
Pengumuman untuk mengadakan upacara peletakan batu pertama kuil Rama itu terlihat sejalan dengan agenda nasionalis Hindu pemerintah Modi yang menyisakan sedikit ruang untuk minoritas, terutama Muslim.
Perkembangan ini datang hampir delapan bulan setelah Mahkamah Agung India mengeluarkan putusan penting tentang gugatan terhadap Masjid Babri, membuka jalan bagi pembangunan kuil Hindu di situs yang hingga tahun 1992 telah berdiri sebuah masjid megah dari era Mughal. Masjid Babri dihancurkan pada siang bolong oleh gerombolan ekstremis yang dipimpin oleh para petinggi partai sayap-kanan setelah kampanye panjang menentang masjid tersebut.
Upacara peletakan batu pertama pada 5 Agustus diadakan pada saat India menyaksikan peningkatan besar kasus virus corona dari hari ke hari. Para ahli kesehatan telah menyarankan orang-orang untuk tetap tinggal di rumah, menjaga jarak sosial dan menghindari keramaian. Belum diketahui apakah masyarakat umum diizinkan untuk berkumpul di situs tersebut. (sumber: hidayatullah)
Indeks Kabar
- Dua Alasan Islam Jadi Agama yang Paling Pesat di Dunia
- Korban Tewas Gaza Lewati 500, Turki Nyatakan Berkabung Nasional
- Keluar dari Noah, Reza Dalami Islam
- Negara Muslim Saatnya Jadi Produsen Informasi
- MUI Kecam Kezaliman di Myanmar, Mesir, Nigeria, dan Afrika Tengah
- Bersejarah, Pejabat Australia Disumpah dengan Alquran
- 'BPJS Syariah Segera Diluncurkan'
- 560 Orang Tewas dan 2.000 Terluka di Ghouta dalam 9 Hari
- Bus Umum di New York Harus Pasang Iklan Muslim Membunuh Yahudi
- Mahasiswa IPB University Buat Aplikasi untuk Mualaf
-
Indeks Terbaru
- Masjidil Haram Dinodai Ponsel dan Kamera
- Masuk Islam, Zilla Fatu Putra Umaga Pegulat WWE Ini Beberkan Alasannya yang Mengejutkan
- China Tangkapi Warga Muslim Hui yang Tolak Penghancuran Masjid
- Dari Benci Jadi Cinta Islam
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
Leave a Reply