Ribuan Orang Sambut Kepulangan HRS dan Aksi Bela Kemuliaan Nabi

Ribuan massa dari berbagai elemen ormas Islam di Jawa Barat yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Islam (API) Jabar melakukan rapat Akbar di Depan Gedung Sate Bandung, Rabu, (4/11/2020) dalam rangka menyambut kepulangan imam besar FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) dan dilanjutkan dengan aksi Membela Kemuliaan Nabi Muhammad SAW. Dalam aksi rapat Akbar tersebut mereka menyamakan komitmen untuk sama-sama menyambut kedatangan Habib Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng Tangerang dengan aman dan damai.

“Ini agenda rapat akabar penyambutan Habib Rizieq Shihab, ada beberpa ormas Islam dari perwakilan 27 kota kabupaten di Jawa Barat, insya Allah kami telah bersepakat dan bertekad untuk bersama-sama menyambut dan mengawal kepulangan imam besar umat Islam Indonesia Habib Rizieq Shihab,” kata Asep Syarifuddin, di tengah-tengah aksi rapat Akbar.

Seperti diketahui kepulangan HRS sendiri dijadwalkan pada Selasa 10 November 2020 mendatang melalui bandara internasional Soekarno-Hatta Cengkareng. “Insya Allah berdasarkan pengumuman beliau tadi pagi beliau akan sampai mendarat di bandara Cengkareng terminal 3 pukul 09.00 WIB, Tanggal 10 November,” jelas Asep.

Menurut Asep, massa yang datang dalam aksi tersebut akan menjadi panitia untuk menyambut kedatangan HRS, mereka menargetkan hingga jutaan massa yang akan menjemput kedatangan Habib Rizieq di bandara Soekarno – Hatta nantinya.

“Ada PUI Jabar, FPI, LPI, perwakilan Hidayatullah Jabar, Syariat Islam Jabar, perwakilan Muhammadiyah Jabar, dan ormas Islam lainnya ini adalah panitia, agenda kita menyambut habib Rizieq bukan ribuan tapi jutaan orang, ini adalah komitmen kami menyampaikan ahlan wa sahlan pada habib Rizieq Shihab,” jelas Asep

Mereka akan berangkat secara bergelombang ke bandara Soekarno – Hatta, mereka juga siap menunggu berhari-hari di Bandara. Asep tidak menyebutkan tanggal khusus untuk keberangkatan massa yang akan menjemput nantinya, ia hanya menjelaskan massa yang akan disiapkan berjumlah jutaan orang, hingga mereka memastikan HRS pulang dengan selamat.

“Kita akan berangkat secara bergelombang ke sana dan siap diam disana bukan hanya hitungan jam tapi insha Allah kita siap berhari-hari disana sapai kita pastikan Habib Rizieq pulang’ dengan selamat tanpa kurang satu apapun,” tutur Asep.

Setelah dari depan Gedung Sate, massa kemudian melanjutkan aksi Membela Kemuliaan Rasulullah Saw dengan longmarch menyusuri jalan-jalan utama Kota Bandung. Sepanjang jalan massa memajangkan poster Presiden Macron yang dilambangkan iblis dan meneriakan serta membentangkan poster boikot produk Prancis.

Longmarch kemudian berakhir di depan Gedung Merdeka Jl. Asia Afrika. Di depan gedung bersejarah ini massa menggelar kembali orasi yang disampaikan perwakilan ormas Islam. KH. Nandang Koswara dari Syariat Islam Jawa Barat menyampaikan bahwa pernyataan Presiden Macron adalah kebiadaban nyata di zaman beradab.

“Seorang presiden, apalagi ia presiden di Negara modern adalah simbol intelektual tingkat tinggi namun Macron menjadi titik nadir rendahnya intelektualitasnya. Negara beradab dihancurkan oleh presiden yang biadab,” ungkapnya.

Sementara itu KH. Rizal Fadilah dari Muhammadiyah Jabar menyampaikan bahwa Indonesia yang berazaskan Pancasila dimana sila pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa harusnya paling depan dan lantang membela kehormatan dan kemuliaan Rasulullah SAW.

“Sebagai muslim ita menyakini bahwa yang dimaksud Tuhan Yang Maha Esa adalah Allah Swt. Kita bisa mengenal Allah Swt, bisa baca Al Quran, bisa shalat dan ibadah lainnya karena Rasulullah Muhammad Saw yang mengajari. Jadi betapa agung, mulia dan berjasanya Rasul dalam hidup kita, maka ketika beliay di nista sudah selayaknya kita membela kemuliaan dan kehormatannya,” papar Rizal.

Ia mengibaratkan seandainya orangtua kita saja yang mulia dan berjasa pada kita dinistakan dan dihina maka sudah pasti sebagai anak akan membelanya. Untuk ia meminta agar pemerintah serius melakukan protes kepada pemerintah Prancis sebagai perwakilan masyarakat Indonesia sebagai muslim terbesar di dunia.

“Tarik Dubes Indonesia di Prancis dan usir Dubes Prancis dari Indonesia. Tunjukkan bahwa Indonesia itu mempunyai harkat dan martabat di dunia internasional,” pintanya.

Aksi ini berakhir saat terdengar adzan Ashar denga ditutup dengan pembacaan doa oleh Habbib Zakky dari FPI Jabar. Massa kemudian membubarkan diri dengan tertib. (sumber: hidayatullah)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>