OKI Tolak Tindakan Ilegal India di Kashmir
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) kembali menegaskan dukungan penuh terhadap sengketa Kashmir yang direbut paksa oleh India. Hal itu disampaikan dalam dua hari pertemuan para Dewan Menteri Luar Negeri OKI di Niger yang berakhir pada Sabtu (28/11).
Dilansir di TRT World, dalam pertemuan yang dihadiri perwakilan dari 57 negara anggota OKI itu salah satu fokus pembahasannya adalah situasi di Kashmir yang dikelola oleh India. Seluruh anggota OKI memberikan dukungan yang kuat dan tegas terhadap Kashmir agar dapat menentukan sendiri nasibnya.
“OKI dengan tegas menolak tindakan ilegal dan sepihak yang diambil oleh India sejak 5 Agustus 2019,” kata Kantor Luar Negeri Pakistan dalam sebuah pernyataan, Ahad (29/11).
Selain itu, OKI juga menuntut India membatalkan penerbitan sertifikat domisili untuk non-Kashmir secara sepihak dan tindakan ilegal lainnya di sana. Sebelumnya, OKI pun telah mengecam pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Kashmir yang ditetapkan oleh India.
Tidak hanya itu, Undang-undang domisili yang baru saja diperkenalkan di sana memungkinkan masyarakat non-Kashmir untuk mendapatkan pekerjaan dan membeli properti di wilayah Himalaya yang disengketakan.
Namun, hal tersebut tidak menghalangi India untuk melancarkan aksinya di wilayah itu. India juga menyatakan OKI tidak memiliki locus standi di Kashmir dan sering menolak pernyataan yang dilontarkan. (sumber: ROL/trtworld)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Kemenag Sosialisasikan 5 Pasti Umrah di Makasar Tour and Holiday
- Myanmar Tangkap Dua Aktivis Buddha Radikal yang Provokasi Ketegangan dengan Muslim
- Paus Larang Umat Katolik Sebarkan Agama di Kalangan Yahudi
- Menhan: Waspadai LGBT Bagian dari Perang Proksi
- Selama Ramadhan, MUI Pantau Siaran Media Termasuk Televisi
- Pengadilan Inggris Perintahkan Prioritaskan Pemakaman Muslim
- Adzan Kembali Berkumandang di Masjid Inggris Lewat Speaker
- Ratusan Eks Pengikut Gafatar Asal Jawa Timur Dipulangkan
- Sumut Ditunjuk Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional 2018
- Pengamat: Umat Islam Saatnya Sadar Akan Konspirasi Zionis di Indonesia
-
Indeks Terbaru
- Uskup Agung Yunani Menghina Islam, Bilang Islam Bukan Agama
- Lebih dari 32 Orang Tewas dalam Pemboman Kembar di Ibu Kota Iraq, Baghdad
- Dewan Muslim Los Angeles Apresiasi Gerak Cepat Joe Biden
- Musibah Banjir Kalimantan Selatan: 63 Ribu Orang Mengungsi, 110 Rumah Ibadah Terendam
- Penutupan Masjid Picu Protes Wali Kota Montmagny Prancis
- Prancis Menutup Banyak Masjid Jelang Debat ‘RUU Separatisme’ yang Kontroversial
- Diyanet Turki Kritik Uskup Agung Athena yang Hina Islam
- Syekh Ali Jaber Berpulang
- Kelompok Hak Asasi Rohingya Desak Facebook Memblokir Kampanye Online Militer Myanmar
- Maroko Bantah Mata-Matai Belgia Melalui Masjidnya
Leave a Reply