Keuangan Syariah Indonesia Masih di Bawah Malaysia dan Arab Saudi
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana mengatakan ekonomi dan keuangan Syariah global Indonesia naik satu peringkat dari sebelumnya, Menurutnya, capaian itu sebagai prestasi, sebab melihat kondisi ekonomi saat ini yang turun.
Berdasarkan hasil Global Islamic Economy Indicator Score Rank 2020. Indonesia kini menempati peringkat empat sebelumnya peringkat lima. “Saya ingin menyampaikan di tengah kondisi perekonomian yang sedang menurun, ekonomi syariah Indonesia tetap berprestasi pada Global Islamic Economy Indicator Score Rank tahun 2020-2021. Indonesia naik satu peringkat dari tahun sebelumnya,” kata Heru dalam launching Roadmap Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia (RP2SI) 2020-2025, Kamis (25/02/2021).
Meski begitu, Heru menyebut posisi Indonesia itu masih berada di bawah Malaysia yang menduduki posisi pertama, lalu Saudi Arabia posisi kedua, dan Uni Emirat Arab posisi ketiga. “Jadi kita akan terus pantau, semoga kita juga akan terus naik peringkatnya, mudah-mudahan nanti akan lebih tinggi di dari Uni Emirat Arab,” ujarnya.
Baca juga: Wapres Ma’ruf Amin: Banyak Muslim Milenial Kembangkan UKM Berbasis Syariah
Sementara itu, kata Heru di sisi lain keuangan Syariah Indonesia juga mencatatkan prestasi. Pada Islamic Finance Country Index (IFCI) 2020, Indonesia menempati Posisi kedua. Sama halnya juga di Islamic Finance Development Indicator 2020, Indonesia juga menempati posisi yang sama.
“IFCI menyatakan bahwa peningkatan peringkat Indonesia merupakan dampak positif dari terbitnya master plan economy dan keuangan syariah 2019-2024, moga-moga nanti peluncuran masterplan kita ini juga akan menaikkan peringkat kita di dalam peringkat-peringkat ekonomi Islam dunia,”jelasnya.
Menurut Heru peningkatan itu dipengaruhi oleh indicator knowledge dan awareness yang didorong oleh jumlah lembaga pendidikan keuangan syariah. Termasuk publikasi penelitian terkait dengan keuangan syariah kepada masyarakat yang meningkat.
“Ini tentunya membaggakan kita dan kami juga berharap bahwa prestasi-prestasi ini dapat terus didukung dengan berbagai stakeholder, dan tentunya juga perbankan syariah kita akan mencatatkan prestasi-prestasi yang membanggakan di tahun-tahun selanjutnya,” tandas Heru. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Mualaf Center Indonesia Catat Pertumbuhan Mualaf di 2016 Capai 2.491 Orang
- Dituding Simpatisan IS, Jerman Tutup Sebuah Masjid di Stuttgart
- Candi Borobudur Bukti Umat Islam Hidup dalam Keragaman
- MUI: ‘Waspadai Komplek Masjid Al-Aqsha Dipaksa Dibagi Menjadi Dua Bagian’
- Kecam Syariat Islam di Aceh, Aktivis Perempuan Dinilai Ingin Cari Simpati Barat
- Pemerintah Jangan Bedakan Guru Madrasah dan Sekolah Umum
- OKI akan Kirim Delegasi Kemanusiaan ke Republik Afrika Tengah
- 5 Masjid Ditutup, Muslim Gelar Protes di Colosseum Roma
- Mualaf Majelis Az-Zikra Bertambah Menjadi 678 Orang
- GNPF Berharap Hubungan dengan Pemerintah Cair
-
Indeks Terbaru
- Pakaian Muslimah di Mesir Bawa Timea Jadi Mualaf di Hungaria
- Khutbah Rasul Menjelang Ramadhan Tiba
- Muslim Kepulauan Fiji Kini Punya Masjid Baru
- Di Masjid Biru, Aisha Rosalie Mengenal Keindahan Islam
- Taqwa, Solusi Semua Masalah
- Apakah Benar Rasulullah Pernah Melihat Surga dan Neraka?
- Perjalanan Spiritual Marcell Siahaan: Agnostik, Katolik, Buddha, Islam
- Al-Azhar: ‘Kartun Nabi Muhammad’ di Sekolah Inggris Lukai Dua Miliar Muslim
- Imam Shamsi Ali: Bom di Makassar Rusak Hubungan Antarmanusia
- Hidayah Sentuh Christopher, Menjadi Mualaf Saat Remaja
Leave a Reply