Bukti Kekuatan Alquran yang Lembutkan Hati Umat Manusia

Alquran yang dibaca dengan sungguh-sungguh dan didengarkan dengan seksama akan mampu menembus relung hati lalu melembutkannya.

اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ
مِنْ هَادٍ
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Alquran yang serupa (ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat memberi petunjuk.” (QS Az Zumar 23)

Dalam sebuah hadits berkata Asma binti Abu Bakar mengatakan bahwa Rasulullah pernah bersabda, bahwa ketika Alquran dibacakan kepada mereka rasanya seperti Allah sedang memanggil mereka. Maka seketika mata orang yang mendengarnya berkaca-kaca dan tubuh mereka menggigil karena takjub.

Rasulullah, adalah orang pertaa yang hatinya bergetar ketika diperdengarkan ayat Alquran. Bahkan ketika orang lain sedang membacakannya. Hingga Rasul menangis ketika mendengar lantunan ayat Alquran.

Seperti kisah Abdullah bin Masud yang diminta Rasul untuk membacakan surat An Nisa, lalu saat sampai ayat ke-41, beliau menangis.

فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَىٰ هَٰؤُلَاءِ شَهِيدًا “Dan bagaimanakah (keadaan orang kafir nanti), jika Kami mendatangkan seorang saksi (rasul) dari setiap umat dan Kami mendatangkan engkau (Muhammad) sebagai saksi atas mereka.”

حَدَّثَنَا صَدَقَةُ أَخْبَرَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَبِيدَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ يَحْيَى بَعْضُ الْحَدِيثِ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ قَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ عَنْ يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَبِيدَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ الْأَعْمَشُ وَبَعْضُ الْحَدِيثِ حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ مُرَّةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ وَعَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي الضُّحَى عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْرَأْ عَلَيَّ قَالَ قُلْتُ أَقْرَأُ عَلَيْكَ وَعَلَيْكَ أُنْزِلَ قَالَ إِنِّي أَشْتَهِي أَنْ أَسْمَعَهُ مِنْ غَيْرِي قَالَ فَقَرَأْتُ النِّسَاءَ حَتَّى إِذَا بَلَغْتُ { فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلَاءِ شَهِيدًا } قَالَ لِي كُفَّ أَوْ أَمْسِكْ فَرَأَيْتُ عَيْنَيْهِ تَذْرِفَانِ

“Dalam Hadits riwayat Bukhari, telah menceritakan kepada kami Shadaqah Telah mengabarkan kepada kami Yahya dari Sufyan dari Sulaiman dari Ibrahim dari Abidah dari Abdullah – Yahya berkata, sebagian hadits dari Amru bin Murrah – dia berkata, “Nabi SAW bersabda padaku, ‘Telah menceritakan kepada kami Musaddad dari Yahya dari Sufyan dari Al A’masy dari Ibrahim dari Abidah dari Abdullah Al A’masy berkata, ‘dan sebagian hadits- Telah menceritakan kepadaku Amru bin Murrah dari Ibrahim dari bapaknya dari Abu Dluhaa dari Abdulalh dia berkata, ‘Rasulullah SAW bersabda:

“Bacakanlah Alquran padaku.” Aku pun berkata, “Aku membacakannya untuk Anda, padahal kepada Andalah dia diturunkan?” beliau bersabda: “Sesungguhnya aku suka mendengarnya dari orang lain.” Akhirnya aku pun membacakan surat An Nisa dan ketika sampai pada ayat, “Dan bagaimanakah sekiranya Kami mendatangkan manusia dari seluruh umat dengan seorang saksi, lalu kami mendatangkanmu sebagai saksi atas mereka.” Maka beliau pun bersabda padaku: “Cukuplah.” Lalu aku pun melihat kedua mata beliau meneteskan air.”

Sahabat Nabi, Umar bin Khatab juga bergetar takut ketika mendengar Alquran dilantunkan. Abu Hamid Al Ghazali mengatakan, dalam kitba Ihya Ulumuddin:

“Ketika Umar bin Khattab membaca Surat At Takwir ayat 1, yang artinya “Apabila matahari digulung,” hingga ayat 10 “Dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka,” beliau tersungkur, pingsan. Suatu saat, Amirul Mukminin ini melewati rumah seseorang yang tengah sholat dan membaca surat Ath Thur.

Beliau berhenti seraya menyimaknya, dan begitu sampai pada ayat 7-8, “Sesungguhnya azab Rabbmu pasti terjadi, tidak seorang pun yang dapat menolaknya,” beliau pun turun dari himarnya, lalu bersandar di dinding, dan diam tercenung beberapa saat. Dan sepulangnya di rumahnya, Umar sakit sebulan lamanya. Orang-orang menjenguknya dan mereka tak tahu apa yang dikeluhkannya.

Dari Ibnu bin Malika berkata pernah mendengar Ibnu Abbas senang membaca Alquran hingga terisak dan menangis terharu ketika membaca Surat Qaf ayat 19:

وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۖ ذَٰلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيدُ “Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak kamu hindari.”

Muqatil bin Hayyan pernah berdoa dan duduk di belakang Umar bin Abdul Aziz. Ketika itu dia sedang melafalkan, Alquran surat As Shaffat ayat 24 serta mengulang-ngulangnya:

وَقِفُوهُمْ ۖ إِنَّهُمْ مَسْئُولُونَ “Tahanlah mereka (di tempat perhentian), sesungguhnya mereka akan ditanya.” (sumber: ROL)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>