Inilah Makna Rezeki dalam Al-Qur’an

Rezeki seringkali dipahami dengan fulus (uang) saja atau benda-benda berharga yang kita peroleh sementara makna . Atau juga sering dipahami sebagai harta yang datang tiba-tiba.

“Saya hari ini dapat rezeki” ungkapan seseorang ketika mendapatkan uang atau makanan. Sedangkan ketika mendapatkan ilmu yang bermanfaat, kesehatan, dan pemberian lainnya, ia tidak menyebutnya sebagai rezeki.

Dan seringkali kemuliaan seseorang diukur dengan banyaknya rezeki (dengan arti melimpahnya harta), tanpa melihat pemberian (rezeki) lainnya yang diberikan Tuhan kepada seseorang. Untuk mengurai arti rezeki, maka kita dapat melihat makna rezeki dalam bahasa asalnya (bahasa Arab)? Dan konsep rezeki dalam al-Qur’an?. Al-Rizqu (rezeki) dalam Qamus Al-Ma’ani adalah;
ما تُعطيه الدولةُ للجُنود أو غيرهم من المواد الغذائية

Sesuatu yang diberikan negara pada tentara atau lainnya seperti bahan makanan, arti ini dalam istilah fiqih. Razaqa-Rizqan bermakna pemberian, Mazala Hayyan yurzaq; sehat selamat, Al-Rizqu al-hasan; sesuatu yang diperoleh seseorang tanpa susah payah dalam mencarinya dan beberapa makna lainnya.

Dalam al-Maudhu’ rezeki adalah sesuatu yang bermanfaat, baik berupa harta, tanaman, atau selain keduanya, hal tersebut diberikan Allah pada hamba-hambanya tanpa usaha, dan tiada niatan untuk memperolehnya.

Kata الرزق (rezeki) dalam Al-Qur’an terdapat ada 123 tempat, 61 berbentuk kata kerja, 62 berbentuk kata benda (isim). Menurut ulama tafsir, kata rezeki memiliki beberapa makna;

Pertama, pemberian (العطاء) seperti dalam Ayat:
(.. وَمِمَّا رَزَقۡنَـٰهُمۡ یُنفِقُونَ)
..sebagian rezeki yang Kami “berikan” kepada mereka.
Kedua, makanan (الطعام) seperti dalam Ayat;
(.. كُلَّمَا رُزِقُوا۟ مِنۡهَا مِن ثَمَرَةࣲ رِّزۡقࣰا).
Setiap kali mereka diberikan rezeki buah-buahan.

Ketiga, hujan (المطار), seperti dalam Ayat;
(وَفِی ٱلسَّمَاۤءِ رِزۡقُكُمۡ وَمَا تُوعَدُونَ)
Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu.

Keempat, nafaqah (النفقة), seperti dalam Ayat;
(.. وَعَلَى ٱلۡمَوۡلُودِ لَهُۥ رِزۡقُهُنَّ وَكِسۡوَتُهُنَّ بِٱلۡمَعۡرُوفِۚ )
Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut..

Kelima, pahala (الثواب);
( بَلۡ أَحۡیَاۤءٌ عِندَ رَبِّهِمۡ یُرۡزَقُونَ)
sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapat rezeki..

Keenam, surga (الجنة);
(… وَرِزۡقُ رَبِّكَ خَیۡرࣱ وَأَبۡقَىٰ)
Karunia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal.

Tujuh, syukur (الشكر):
(وَتَجۡعَلُونَ رِزۡقَكُمۡ أَنَّكُمۡ تُكَذِّبُونَ)
…dan kamu menjadikan rezeki yang kamu terima (dari Allah) justru untuk mendustakan(-Nya).

Delapan, buah-buahan (الفاكهة);
كُلَّمَا دَخَلَ عَلَیۡهَا زَكَرِیَّا ٱلۡمِحۡرَابَ وَجَدَ عِندَهَا رِزۡقࣰاۖ
Setiap kali Zakaria masuk menemuinya di mihrab (kamar khusus ibadah), dia dapati makanan di sisinya

Dari beberapa makna di atas dapat disimpulkan, bahwa rezeki itu memiliki makna pemberian dan sesuatu yang bermanfaat. Allah memberikan rezeki kepada semua makhkuq, seperti manusia, hewan, dan lainnya.
Allah juga memberikan kepada orang yang beriman dan kepada yang ingkar, kepada orang dewasa dan anak-anak, yang berakal dan tidak berakal. Dan juga memiliki arti sesuatu yang bermanfaat bagi manusia, rezeki yang bermanfaat di dunia sampai akhirat seperti; hidayah, ilmu yang baik, perilaku baik, dan aktifitas lainnya.

Dalam Al-Qur’an, manusia diberikan rezeki yang berbeda-beda, antara satu dengan lainnya. Sesuai dengan kadar dan hikmah yang tersimpan.

Apa rezeki yang berkah? Bagaimana mendapatkan rezeki yang baik? akan dikaji selanjutnya, insyallah. (sumber: www.halimizuhdy.com/hidayatullah)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>