Masjidil Haram Dinodai Ponsel dan Kamera

Ini peringatan bagi Anda semua calon jamaah Umroh atau Haji. Jika tidak ingin kehadiran ibadah Anda terganggu oleh oleh yang lain, maka jangan banyak ngobrol baik di telpon atau terlalu sering mengambil gambar.

Adalah kewajiban seorang muslim untuk menghormati nilai Islam dan berperilaku tanpa merusak suasana khidmat di tempat-tempat yang suci. Sayangnya sebagian orang lupa bahwa mereka sedang berada di tempat yang paling suci di bumi, terutama ketika mereka thawaf mengelilingi Ka’bah.

Mereka bercakap-cakap di telepon genggam membicarakan masalah duniawi, bercanda dan tertawa dengan suara yang sangat keras, sementara sebagian besar orang lainnya khusyuk berdoa. Jelas ini merupakan tindakan yang mengotori kesucian Masjidil Haram.

Ahmad Alya, seorang jama’ah, mengatakan kepada Arab News bahwa para petugas di Masjidil Haram seharusnya mengambil tindakan untuk menghentikan siapa saja yang melakukan perbuatan yang melanggar kesucian dan ketenangan di tempat suci itu. “Suatu hari saya melihat seorang pria, berbicara di ponselnya dengan suara yang keras dan tertawa-tawa sambil melakukan thawaf. Perbuatan semacam itu seharusnya tidak ditoleransi, ” katanya.

Bara Salah, jama’ah lain, berkata, “Pihak berwenang harus mengambil tindakan untuk menghentikan orang yang berbicara keras atau melakukan tindakan lain yang mengotori kesucian Masjidil Haram. Saya mendengar orang yang berada dekat dengan saya membahas harga real estat di ponselnya. Saya menyuruhnya untuk berhenti dan fokus melakukan ibadah sehingga ia tidak mengganggu para jama’ah lain. Sebagai jawabannya, ia malah menatap saya sambil terus berbicara di telepon. ”

Namun, Salah merasa lebih marah lagi ketika ia melihat seseorang yang berdiri di bawah bayang-bayang Ka’bah, berbicara di telepon genggamnya. Orang itu memberitahukan rekannya bahwa ia sekarang sedang di Makkah dan akan menemuinya setelah kembali di Jeddah. Bagi orang itu menyampaikan pesan ke temannya lebih penting, daripada berdoa menyelesaikan thawafnya untuk memohon ampunan.

Sepertinya menggunakan ponsel secara keliru di tempat suci tidak cukup, ada orang yang sengaja bertujuan untuk merekam kegiatan thawaf mereka, dan bukannya melakukan perjalanan ibadah. Ada orang yang bergerak mengelilingi Ka’bah sementara orang lain merekammya dengan kamera. Ada juga orang yang sengaja sepakat untuk bertemu di sekitar Ka’bah, lalu bercakap-cakap terus sampai mereka selesai melakukan thawaf.

Kepala Komisi Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan, Syaikh Ahmad Al-Ghamdi, mengatakan bahwa setiap orang harus bersikp hormat dan tidak meninggikan suara merupakan bagian penting dari sopan santun.

“Seorang Muslim seharus sibuk dengan ibadah dan berdoa serta menjauhkan diri dari hal-hal yang bisa mengganggu atau mengalihkan perhatiannya,” katanya, seraya menambahkan, “Ketika berdoa seseorang itu seharusnya tidak membuka ponselnya untuk melihat siapa yang meneleponnya, melihat jam, atau apapun yang bisa mengalihkan perhatiannya ketika ibadah. Sama halnya ketika thawaf dan sa’i. Hal yang boleh dilakukan ketika itu hanyalah mengucapkan nama Allah dan berdoa. Berbicara dengan teman atau keluarga hanya akan menodai kehormatan tempat-tempat peribadatan.” Beberapa tahun sebelum ini, jamaah ibadah Haji Indonesia juga sempat dikagetkan dengan dering ringtones lagu ‘goyang dombret’ dari jamaah lain
saat berlangsungnya tawaf.Perilaku ini tak hanya memalukan bangsa kita, tetapi juga mengganggu jamaah lain yang sedang khusuk beribadah. (sumber: hidayatullah)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>