Bangga dengan Keimanan yang Kita Miliki
Makin modern manusia kian termanjakan oleh dunia. Kehidupan dan gaya hidup pun kebanyakan mengikuti tren yang penuh dengan materialisme dan hedonisme. Semangat spiritual akhirnya mengendur dan tergerus oleh zaman yang serba mengandalkan segala yang tampak kasat.
Orang yang rajin beribadah dan beramal shalih kini seperti dianggap aneh dan asing. Sementara mereka yang berharta melimpah tapi kering spiritualitas dielu-elukan bak pahlawan. Yang bernasib tak mujur dalam kehidupan dunia terpana dan bermimpi menjadi orang kaya-raya.
Sebagian kita yang sudah mengikrarkan dua kalimat syahadat malah tak merasa bangga dengan keimanan yang telah bersemayam dalam jiwanya. Mereka merasa rendah diri jika berhadapan dengan peradaban bangsa lain yang lebih maju secara materi. Umat merasa terhina dan terinjak manakala menyaksikan gemerlapnya peradaban bangsa lain yang lebih maju.
Kehinaan itu meliputi orang-orang beriman hari ini. Rasa bangga kepada mulia sebagai orang-orang beriman nyaris tiada. Padahal, jika menyimak firman Allah SWT, “Jangan kamu merasa hina dan susah, padahal kamu adalah orang-orang yang lebih tinggi kalau sekiranya kamu benar-benar beriman.” (QS Ali Imran: 139).
Melalui firman Allah SWT tersebut mestinya tak membuat kita rendah diri saat berhadapan dengan budaya pop negara-negara maju yang disebarkan melalui berbagai macam media. Menjadi orang terkenal tapi kering dengan nilai-nilai relijius semestinya tidak menjadi panutan orang-orang beriman.
Kondisinya terbalik. Tokoh idola generasi muda bukan lagi orang-orang shalih nan bermartabat tinggi, namun para selebritas yang mengutamakan populeritas dibandingkan relijiusitas. Menyebut para ulama dan orang shalih sebagai tokoh idola malah tak jarang mendapat sindiran negatif. Betapa kondisi demikian menjadi terbalik manakala dilihat dari sudut pandang nilai-nilai keilahian kita.
Akhirnya kita menjadi umat yang kalah. Kalah menghadapi perubahan zaman dan peradaban Barat. Sebagian kita tak berani lantang menyuarakan kebenaran di hadapan khalayak. Kebatilan yang nampak di depan mata pun sulit diluruskan karena absennya kebanggaan dan kemuliaan pada Islam itu sendiri.
Allah SWT sebenarnya telah memberikan garansi bahwa umat Islam golongan yang terbaik di antara manusia yang hidup di atas dunia ini, sebagaimana tercantum dalam surah Ali Imran ayat 110, “Kamu adalah sebaik-baik umat yang ditampilkan bagi segenap maunusia karena kamu melaksanakan amar ma’ruf dan mencegah kemungkaran, dan kamu beriman kepada Allah.”
Dengan ayat tersebut seharusnya kita tidak rendah diri atau inferior di hadapan bangsa lain yang tidak mengedepankan nilai-nilai keagamaan. Hal ini sudah menjadi jaminan Allah SWT dan rasul-Nya. Kita pun sudah meyakini bahwa firman dan janji Allah itu benar. Umat Islam dijamin oleh Allah sebagai kelompok manusia yang terbaik.
Jadi, sudah saatnya umat Islam menjadi contoh teladan bagi dunia. Ketinggian dan keagungan Islam telah menuntun kita menjadi pemimpin dunia. Dunia yang dipenuhi orang-orang shalih akan menjadikan dunia tetap seimbang, damai, dan lestari. Mimpi hidup yang seperti ini bukan sesuatu yang mustahil. Tinggal keseriusan dan kesungguhan kita dalam mewujudkannya. (w-islam.com)
Leave a Reply