Agar Jiwa Menjadi Tenang

Pertanyaan:

Allah SWT menyifatkan jiwa yang beriman sebagai jiwa yang tenang yang dijanjikan akan memperoleh keridhaan Allah. Bagaimana menjadikan jiwa kita tenang agar memperoleh ridha Allah?

Wassalam,

Ridwan Hakim-Bekasi

Jawab:

Wa’alaikumussalam wr. wb. Saudara Ridwan yang dimuliakan Allah. Untuk menjadikan jiwa yang tenang harus disadari sepenuhnya bahwa seluruh yang ada di langit dan bumi adalah milik Allah SWT. Allah SWT bertanya kepada seorang hamba-Nya yang beriman, ”Apa yang engkau cemaskan dan engkau takuti?”

Apa rezeki yang belum engkau peroleh untuk hari esok, pekerjaan atau harta? Kita harus yakin bahwa Allah akan memberi kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan menahan pemberian kepada siapa yang dikehendaki-Nya pula.

Mengapa Anda gelisah, cemas, dan takut sedangkan Allah-lah yang memiliki dan akan memberi secukupnya dan bahkan berlebihan. Mengapa Anda cemas dan gelisah menghadapi hari esok?

Anda tidak seorang diri, Allah beserta Anda. Allah hidup dan tidak mati. Allah SWT tidak tidur dan tidak lalai (lengah). Mengapa jiwa seorang mukmin tidak tenang menghadapi segala takdir Allah?

Kalau kepada orang kafir Allah masih memberikan rezeki-Nya, dan orang yang salah dan berdosa Dia lindungi, apalagi terhadap seorang yang beriman dan taat. Manusia bisa memberi keamanan, ketenteraman serta perlindungan, tetapi terbatas sekali. Karena itu, mengherankan sekali bila ada orang yang mendekat kepada atasannya atau penguasa untuk memperoleh perlindungan, keamanan, pengaruh, serta keyakinan bahwa mereka lebih mampu menolong dirinya daripada Allah SWT. Inilah kelengahan yang dialami hati dan jiwa dan yang menyebabkan hilangnya ketenangan jiwa. Wallahu’alam bisshawab. (w-islam.com)

 

 


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>