Menjalin Hubungan Baik dengan Sesama

Manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial satu sama lain saling membutuhkan. Oleh karena saling membutuhkan tersebut maka satu sama lain juga harus dapat menjalin hubungan yang baik.

Hubungan yang baik dengan sesama manusia membuat hidup menjadi harmonis. Allah SWT menerangkan tentang menjalin hubungan baik dengan sesama seperti orang tua, karib, dan tetangga. Firman-Nya, “Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. An-Nisaa: 36).

Menjalin hubungan baik dengan orang tua atau biasa disebut berbakti kepada orang tua mendapat perhatian dalam Islam. Hal ini karena orang tualah (baca: ibu) yang telah melahirkan, membesarkan, serta mendidik seseorang dari buaian hingga tumbuh menjadi dewasa.

Oleh karena itu, seorang anak tak boleh melupakan peran dan jasa orang tua yang sangat tak ternilai harganya itu. Anak harus dapat menunjukkan kebaikan dan pengabdian yang sebesar-besarnya untuk kedua orang tuanya. Bayangkan orang tua kita yang tak kenal lelah merawat kita sedari kita di dalam kandungan.

Setelah berbakti kepada orang tua, menjalin hubungan yang baik selanjutnya dengan keluarga terdekat, karib, serta kerabat. Orang-orang terdekat menjadi bagian penting dalam hidup seseorang. Sebab, orang terdekatlah yang secara fitrah paling mudah dan cepat merespons kebutuhannya. Saling tolong-menolong dalam kehidupan sehari-hari lebih mudah dilakukan oleh orang-orang terdekat, yaitu keluarga dan karib-kerabat.

Orang-orang terdekat lainnya adalah para tetangga yang juga punya peran besar dalam membantu orang lain. Bagaimana pun jika terjadi sesuatu pada seseorang, dan karib kerabatnya tinggal jauh darinya, maka tetangga terdekatlah yang mudah dihubungi dan dimintai pertolongan. Karena itu, hubungan baik dengan tetangga tak boleh disepelekan.

Anak-anak yatim yang sejak kecil tak mendapat belaian kasih kasih orang tuanya mendaptkan perhatian dari Allah SWT untuk kita rawat dan kasihi. Sebab, penopang hidup mereka telah tiada. Siapa lagi yang bisa merawat, mendidik, dan memperhatikan mereka, jika bukan orang lain yang mandiri dan mampu.

Demikian juga perintah Allah SWT agar kita menjalin hubungan baik dengan teman-teman terdekat, para musafir (orang yang dalam perjalanan), serta hamba sahaya (budak, di masa lalu) merupakan cerminan dari ajaran Islam yang agung nan mulia.

Jika saja umat Islam mengamalkan ajaran Islam sebagaimana tuntunan Al-Quran di atas, maka kehidupan yang harmonis dan damai akan tercipta. (w-islam.com)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>