Tobat, Jalan Menuju Ridha-Nya

Setiap kita pasti pernah terjerumus dalam dosa, termasuk pula dosa besar. Namun sebaik-baik hamba adalah yang terus-menerus menyesali dosa yang telah ia lakukan. Di dalam hatinya selalu terpatri rasa bersalah atau setiap tindakannya sehingga dari lafalnya selalu terlantun istigfar dan batinnya pun selalu menyuarakan zikir kepada Allah SWT. Allah Ta’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobatan nasuhaa (tobat yang semurni-murninya).” (QS. At Tahrim: 8)

Dijelaskan oleh Ibnu Katsir rahimahullah bahwa makna tobat yang tulus (tobatan nashuhah) sebagaimana kata para ulama adalah, menghindari dosa untuk saat ini. Menyesali dosa yang telah lalu. Bertekad tidak melakukannya lagi di masa akan datang. Lalu jika dosa tersebut berkaitan dengan hak sesama manusia, maka ia harus menyelesaikannya/ mengembalikannya.

Berdasarkan penjelasan Ibnu Katsir di atas, syarat tobat yang mesti dipenuhi oleh seseorang yang ingin bertobat dapat dirinci secara lebih lengkap sebagai berikut.

  1. Tobat dilakukan dengan ikhlas, bukan karena makhluk atau untuk tujuan duniawi.
  2. Menyesali dosa yang telah dilakukan dahulu sehingga ia pun tidak ingin mengulanginya kembali. Sebagaimana dikatakan oleh Malik bin Dinar, “Menangisi dosa-dosa itu akan menghapuskan dosa-dosa sebagaimana angin mengeringkan daun yang basah.” Umar, Ali, dan Ibnu Mas’ud mengatakan bahwa tobat adalah dengan menyesal.
  3. Tidak terus-menerus dalam berbuat dosa saat ini. Maksudnya, apabila ia melakukan keharaman, ia segera tinggalkan. Apabila ia meninggalkan suatu yang wajib, maka ia kembali menunaikannya. Jika berkaitan dengan hak manusia, maka ia segera menunaikannya atau meminta maaf.
  4. Bertekad untuk tidak mengulangi dosa tersebut di masa akan datang karena jika seseorang masih bertekad untuk mengulanginya maka itu pertanda bahwa ia tidak benci pada maksiat. Hal ini sebagaimana tafsiran sebagian ulama yang menafsirkan tobat adalah bertekad untuk tidak mengulanginya lagi.
  5. Tobat dilakukan pada waktu diterimanya tobat yaitu sebelum datang ajal atau sebelum matahari terbit dari arah barat. Jika dilakukan setelah itu, maka tobat tersebut tidak lagi diterima.

Tobat ialah kembali taat kepada Allah SWT dan menyesal dengan bersungguh-sungguh terhadap dosa yang telah dilakukan sama ada dosa besar mahupun dosa kecil serta memohon keampunan dari Allah SWT. Setiap individu disuruh bertobat untuk menyucikan diri dari dosa besar dan kecil, sama ada dilakukan dengan sengaja maupun tidak.

Hukum bertobat adalah wajib sama ada dosa kepada Allah SWT maupun dosa sesama manusia. Jika dosa itu berkaitan dengan manusia, hendaklah meminta maaf secara langsung kepada orangnya. Sekiranya dosa berkaitan dengan harta benda, hendaklah kembalikan harta tersebut kepada tuannya.

Bertobat kepada Allah hendaklah dilakukan dengan bersungguh-sungguh dan hati yang ikhlas kerana tobat yang tiada keikhlasan tidak mendatangkan apa-apa kesan terhadap individu terbabit. Tobat terbaik adalah tobat yang penuh penyesalan, keinsafan dan rasa rendah diri kepada Allah SWT. Di dalam Islam, digariskan cara-cara memohon keampunan dan rahmat Allah SWT:

  1. Menyesal, menginsafi, & bersungguh-sungguh tidak akan mengulangi dosa yang telah dilakukannya.
  2. Beristighfar.
  3. Beramal kebajikan.
  4. Menyukuri nikmat Allah SWT.
  5. Berdoa memohon kesejahteraan hidup di dunia & hari akhirat.

Seperti di dalam surah Thaha ayat 132, “Kesudahan terbaik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.”  Itulah sesungguhnya harapan bagi orang-orang yang beriman. Bila di penghujung hidupnya selalu melakukan kebajikan, niscaya dia akan mendapatan kesudahan (akhir) yang baik (khusnul khatimah). Untuk itu mumpung nyawa kita masih menyatu dengan raga, beristigfarlah. Lakukan tobat terus-menerus agar Allah SWT ridha dengan hidup kita. Wallahu’alam. (w-islam.com/dari berbagai sumber)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>