Katolik AS Luncurkan Saluran Berita malam dari Washington DC
The Eternal Word Television Network (EWTN) akan menjadi salah satu operasi penyiaran agama terbesar di dunia, segera hadir di Washington pada musim panas ini dengan memulai siaran berita malam setiap hari.
Siaran langsung setengah jam, yang dijadwalkan akan mulai bulan depan, merupakan langkah besar bagi perusahaan siaran Katolik, yang dilakukan melalui renungan, talkshow, Misa dan program pendidikan agama termasuk Ekaristi.
Dengan menanam saham di Washington – dengan berkantor di dekat Capitol Hill – EWTN berharap akan meningkatkan performanya terkait isu-isu agama menyatu dengan isu-isu publik: aborsi, kontrasepsi, penelitian sel induk, imigrasi, hukuman mati, terorisme dan penindasan orang Kristen di luar negeri .
“Ini adalah pilihan yang dilakukan di antara berbagai hal,” kata Michael P. Warsawa, presiden dan kepala eksekutif EWTN. “Kami berharap kehadiran EWTN berdampak pada para pembuat kebijakan,” tambahnya dikutip UCANews.
Pakar media itu mengatakan EWTN akan mengisi kekosongan, karena tidak ada program TV berita harian lainnya yang melayani sekitar 75 juta umat Katolik di Amerika Serikat.
“EWTN memiliki banyak orang yang akan terlibat, dan mereka memiliki tugas yang berbeda,” kata John L. Allen Jr, otoritas Vatikan dan koresponden senior untuk National Catholic Reporter.
Jaringan ini hampir seluruhnya didanai oleh sumbangan dari para audiens yang berkomitmen dan dalam beberapa tahun terakhir EWTN telah membeli sebuah surat kabar Katolik dan terakhir menambah stasiun radio.
Sasaran audiens untuk siaran tersebut, kata Warsawa, adalah umat Katolik yang melihat media sekuler turun drastis dalam mempublikasikan pandangan Gereja tentang politik, hubungan internasional, isu-isu sosial dan konflik di dalam Gereja.
Tapi, Warsawa mengatakan tujuan dari program ini, yang akan menampilkan wawancara dengan para pemimpin politik, Gereja dan budaya, juga akan menarik “siapa pun dalam kerangka moral dan etika terkait pembahasan isu-isu aktual.”
Siaran berita bebas dari komersial ini, yang dijadwalkan mulai 29 Juli, akan meniru gaya berita di CBS, NBC dan ABC. Berita-berita akan disaring melalui “lensa Katolik.”
Pembawa acara EWTN Nightly News adalah Colleen Carroll Campbell, seorang jurnalis berusia 38 tahun dan menulis pidato Presiden George W. Bush dan awal tahun ini ia melaporkan langsung untuk televisi EWTN tentang Konklaf dari Vatikan.
Campbell mengatakan ia berharap mewakili perspektif wanita yang sering “berkomitmen dengan iman mereka dan tidak melihatnya sebagai hambatan untuk menjadi vokal di depan publik.”
Dia menambahkan, “terlalu sering ada karikatur wanita Katolik sebagai sekelompok domba.” Ia mengatakan upaya akan dilakukan untuk menunjukkan pemirsa bagaimana iman Katolik mereka dapat menghubungkan mereka dengan isu-isu seperti berbagai konflik di luar negeri, kemiskinan dan gesekan budaya. (sumber: hidayatullah.com/11/6/2013)
Indeks Kabar
- Kesimpulan Mengejutkan Ilmuwan Dunia Soal Insiden WTC 9/11
- Bupati Lombok Barat Resmikan Hapus Tato
- Pilot Pesawat Misionaris yang jatuh di Papua berkebangsaan Amerika
- Ini Alasan Kuat Kemenag Berlakukan Kartu Nikah
- DK PBB Tunda Pemungutan Suara Resolusi Palestina
- Rusia Dukung Pendidikan Muslim
- Menag Akan Kirim Mubalig Indonesia ke Thailand Selatan
- Warga Amerika yang Muallaf Semakin Banyak
- Hampir Seribu Kejahatan Anti-Muslim Terjadi di Jerman pada 2017
- H&M Minta Maaf atas Dugaan Tulisan 'Allah' di Kaus Kaki
-
Indeks Terbaru
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
- Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat
Leave a Reply