Noorhana Dapat Hidayah dari Keindahan Islam

Saya menemukan Islam adalah agama yang lengkap mengatur cara hidup. Itu benar-benar membuat saya menjadi orang yang lebih baik.

“Ketika melihat alam, maka itu mengingatkan saya betapa agungnya Tuhan. Langit tegak tanpa tiang, kapal berlayar sendirinya di lautan karena angin. Burung terbang hanya dengan sayap, tanaman hijau memberikan oksigen. Semuanya terorganisasi dengan sangat baik dan memberikan yang terbaik bagi kita manusia,” ujar Noorhana dalam sebuah video web OnIslam.

Wanita paruh baya keturunan Tionghoa ini menemukan hidayah 20 tahun lalu. Keindahan alam digambarkannya mengawali kisahnya menjadi mualaf. Menurutnya, alam menjadi tanda keindahan sang pencipta, Allah SWT. Dengannya, ia pun mendapati agama yang diajarakan Allah sangat indah. Islam mengatur manusia dengan ajaran yang amat indah.

“Ketika melihat ciptaan Allah, itu mengingatkan saya betapa agung Allah. Jika kita melihat dan menghargai apa yang telah kita terima dari Allah, kita akan menyadari bahwa betapa beruntungnya kita dan betapa Allah mengasihi kita,” ujar wanita yang tinggal di Malaysia ini tak hentinya bersyukur atas segala nikmat Allah yang ia terima, terutama nikmat Islam.

Noorhana pun kemudian mengenang memori puluhan tahun silam ketika usianya masih belia. Bermula dari sebuah pertemuan sederhana dengan seorang pemuda Muslim. Pertemuan yang membuat Noorhana muda amat terkejut karena sang pemuda mengantarkannya untuk mengenal Islam. “Dia mengatakan Islam percaya pada satu Tuhan. Itu mengejutkan saya karena selama ini saya percaya pada satu Tuhan, tapi saya tak pernah tahu Tuhan manakah itu dan bagaimana beribadah kepada Tuhan yang aku tahu eksistensinya itu,” kata Noorhana berbagi kisah pada Raya Shokatfard, tim OnIslam yang juga seorang mualaf.

Rupanya pemuda itulah perantara Allah memberikan hidayah kepada Noorhana. Sejak mengenal pemuda itu, ia terus bertanya-tanya soal agama. Ia menjadi sangat penasaran untuk menemukan Tuhan yang Esa.

Tak lama kemudian, Noorhana berpikir untuk menikahi pemuda itu. Dengannya, ia berharap bisa belajar agama darinya. “Dengan kehendak Allah, saya melamar pemuda Muslim itu dan dia menerimanya. Dari situ kemudian saya belajar tentang agama ini,” ujarnya tersenyum simpul, mengenang.

Dari pernikahan tersebut, Noorhana pun kemudian memeluk Islam. Ia merasa bersyukur atas pernikahan tersebut. Menurutnya, pernikahan itulah yang mengantarkannya pada Islam. Dari sang suamilah, Noorhana mempelajari ajaran Islam dengan sangat tekun. Ia kemudian menyadari bahwa Islam sangat indah. Segala cara hidup dari yang besar hingga hal terkecil sekalipun tak luput dari aturan Islam. Maka, segala jalan hidup dapat mudah dilakoni dengan berpegang teguh pada Islam.

Makin lama menjalani hidup sebagai mualaf, Noorhana makin jatuh hati pada Islam. Makin banyak merasakan keindahan Islam, Noorhana pun kemudian ingin membagi keindahan itu pada semua orang.

“Saya menemukan Islam adalah agama yang lengkap mengatur cara hidup. Itu benar-benar membuat saya menjadi orang yang lebih baik. Dan, saya ingin berbagi Islam dengan semua teman saya dan keluarga saya, karena saya merasakan agama ini benar-benar fantastis,” tuturnya bersemangat.

Mempelajari dakwah

Dari keinginan menyebarkan keindahan Islam, Noorhana pun kemudian mengambil langkah di jalan dakwah. Saat itu, Noorhana bukan lagi mualaf baru. Ia benar-benar telah mantap berislam. Ia selalu mempelajari Alquran dan telah mengenakan jilbab. Tak hanya itu, ia bergabung ke dalam organisasi-organisasi Muslim. Untuk bekal dakwahnya pun, ia bahkan mengikuti kursus dakwah. Dari kursus tersebut, ia memahami bagaimana metode dakwah kepada non-Islam. “Setelah kursus, saya berdoa agar dapat memberikan faedah sebelum saya meninggal dunia. Saya berdoa agar saya dapat menjadi perantara seseorang memeluk Islam, meski hanya satu orang,” tuturnya.

Di sebuah asosiasi Muslim, Noorhana sebetulnya telah mengisi kelas pelajaran Islam bagi warga Malaysia. Berawal dari 20 peserta, ia membuka kelasnya sendiri. Namun kini, jumlah “murid”-nya mencapai seratus orang. Noorhana berkeinginan dapat mengajak orang pada Islam, bukan sekadar mengajarkannya pada sesama Muslim. Ia sangat ingin menjadi seperti suaminya, menjadi perantara seseorang mendapatkan hidayah Islam.

***

Mengislamkan 60 Warga Filipina

Keinginan Noorhana tercapai, doanya terijabah. Tak hanya satu orang, ia berhasil mengislamkan puluhan warga Filiphina. Suatu hari, ia diajak melakukan perjalanan dakwah oleh seorang teman. Dengan semangat membara, ia pun berangkat. Di sana, ia memberikan ceramah pada warga non-Islam Filipina. “Alhamdulillah, kami berhasil mengajak sekitar 60 orang Kristen menuju Islam,” tuturnya.

Tak hanya ceramah, Noorhana pun tengah memprakarsai didirikannya pusat Islam di Filipina. Ia juga mengadopsi beberapa anak Filipina yang berkeinginan menjadi Muslim. Tak hanya itu, ia bersama teman-temannya telah memulai sebuah program untuk anak-anak Filipina yang ingin mempelajari Islam. Anak-anak tersebut akan dibawa ke Malaysia untuk kemudian dididik menjadi da’i. Dengan demikian, saat pulang kembali ke Filipina, mereka dapat menyebarkan Islam dengan lebih efektif karena mereka tahu betul kondisi budaya masyarakat setempat. (sumber: ROL/24/6/2013)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>