Jumlah Mualaf di Masjid Lautze Meningkat
Jumlah warga yang memeluk agama islam atau mualaf, terutama dari etnis Tionghoa, di Masjid Lautze, Jakarta Barat meningkat sepanjang bulan puasa atau Ramadhan tahun ini.
Menurut staf Pembina dan Pengislaman Mualaf Masjid Lautze Ustad Suhaemi, pada Ramadhan kali ini, jumlah warga Tionghoa yang menjadi mualaf di masjid tersebut mencapai 37 orang.
“Jumlah mualaf di Masjid Lautze selama Ramadhan meningkat. Tahun ini, ada sebanyak 37 orang, sedangkan Ramadhan tahun lalu hanya 20 orang,” kata Suhaemi di Masjid Lautze, Sawah Besar, Jakarta Barat, Jumat.
Suhaemi menuturkan warga Tionghoa yang menjadi mualaf itu bukan hanya berasal dari wilayah Jakarta saja, tetapi juga dari luar ibukota, yaitu Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek).
Selain jumlah mualaf, sambung Suhaemi, jumlah jamaah di Masjid Lautze juga mengalami peningkatan, khususnya saat pelaksanaan shalat Ied yang digelar pada Kamis (8/8) yang diimami imam dan khatib Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan Shaberah.
“Tahun lalu, jumlah jamaah yang mengikuti shalat Ied disini hanya sekitar 400 orang, sedangkan tahun ini mencapai lebih dari 500 jamaah dan didominasi oleh warga Tionghoa,” ujar Suhaemi.
Dia mengungkapkan sepanjang bulan Ramadhan, Masjid Lautze mengadakan acara buka puasa bersama selama empat kali yang digelar setiap Sabtu.
“Acara buka puasa ini sebetulnya ditujukan bagi para mualaf di Masjid Lautze, baik mualaf baru maupun mualaf yang sudah lama. Jadi, ini seperti momen kumpul-kumpul. Tapi, acara ini juga terbuka untuk umum, siapa saja yang shalat di masjid ini pada waktu Maghrib, kita berikan makanan untuk berbuka puasa,” ungkap Suhaemi.
Pihak masjid Lautze, lanjut dia, juga memberikan pembinaan khusus kepada mualaf selama Ramadhan, yakni kesempatan untuk menjadi imam dalam shalat tarawih.
“Kita memberikan kesempatan kepada mualaf untuk menjadi imam saat shalat tarawih. Ini merupakan latihan kepemimpinan. Kelak, diharapkan imam tersebut dapat menjadi pemimpin yang baik bagi keluarganya,” ujarnya. (sumber: ROL/9/8/2013)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Merawat Muslim, Dokter Tanpa Batas Diusir dari Myanmar
- Sigab Bantu Korban Banjir Cirebon
- Dilanda Banjir, Desa di Konut “Hilang”, Tersisa 1 Masjid 8 Rumah
- Temui Imam Tolikara, GIDI Janji Shalat Idul Adha Aman
- UPQ Produksi >1 Juta Mushaf Qur’an Per Tahun, PKS: Masih Kurang, Targetnya 5 Juta
- Masjid di Belanda Jadi Target Serangan Islamofobia
- Desmond Tutu Pilih Masuk Neraka Bersama Homoseksual
- Gereja Jayapura Protes Pembangunan Masjid dan Suara Azan
- Empat Sekolah Dasar di Inggris Larang Siswa Muslim Berpuasa
- Komite PBB Akan Periksa Pejabat Vatikan Atas Kekerasan Seksual Anak
-
Indeks Terbaru
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
Leave a Reply