Vatikan Bentuk Komisi Perlindungan Anak dari Kejahatan Seksual di Gereja
Paus Fransiskus membentuk sebuah komisi khusus untuk melindungi anak-anak dari kejahatan seksual di lingkungan gereja Katolik, demikian diumumkan ooleh uskup agung Boston Kamis (5/12/2013).
“Komisi itu akan dapat memberikan nasihat kepada Bapa Suci tentang perlindungan anak-anak dan perawatan pastoral untuk korban kekerasan [seksual],” kata Kardinal Sean O’Malley kepada para reporter.
Keputusan itu merupakan langkah pertama yang diambil Paus Fransiskus dalam menanggapi masalah kekerasan seksual terhadap anak-anak oleh para rohaniwan gereja.
Kasus kebejatan moral pendeta dan rohaniwan Katolik, telah memaksa gereja membayar kompensasi ratusan juta dolar di seluruh dunia, sehingga membuat bangkrut sebuah cabang keuskupan di Amerika Serikat.
Komposisi keanggotaan dan tugas dari komisi tersebut belum diputuskan, kata O’Malley. Namun sepertinya tugas mereka antara lain mengeluarkan pedoman-pedoman terkait perlindungan anak, meningkatkan pemeriksaan umum atas para pendeta, mengkaji langkah-langkah bantuan untuk korban dan melakukan koordinasi dan kerjasama dengan pihak berwajib dalam kasus-kasus kejahatan seksual terhadap anak oleh rohaniwan gereja.
Vatikan awal bulan ini dikecam karena menolak untuk membeberkan investigasi internal atas kasus-kasus kejahatan seksual. Sebagian pihak menuding Paus Fransiskus lambat dalam menangani masalah itu, lansir France24.
O’Malley tahun 2011 membuat terobosan, dengan mengumumkan kasus-kasus kejahatan seksual rohaniwan gereja yang terjadi di keuskupannya di Boston melalui database online.
Pengumuman Vatikan soal pembentukan komisi itu dilakukan pada hari ketiga dan terakhir rangkaian pertemuan tertutup antara Paus Fransiskus dengan sebuah komisi khusus beranggotakan 8 kardinal guna mendiskusikan bagaimana mereformasi tata kelola Vatikan yang sedang dililit banyak masalah itu.
Sekelompok kardinal tersebut, yang ditunjuk satu bulan setelah Paus Fransiskus menjabat, bertugas mempercepat reformasi gereja dan menangkal skandal-skandal, seperti kejahatan seksual terhadap anak dan korupsi. Mereka akan kembali rapat pada 17-19 Februari tahun depan, kata O’Malley.
Tahta Suci Vatikan bulan Januari 2014 akan ditanyai oleh Komisi Hak-Hak Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa, terkait respon Gereja Katolik tentang masalah kejahatan seksual terhadap anak dalam kaitannya dengan Konvensi Hak-Hak Anak 1990 yang ikut ditandatangani Vatikan. (sumber: hidayatullah.com/7/12/2013)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- ‘Yesus’ Jadi ‘Lesus’, Vatian Tarik Ribuan Medali Mahal
- Liputan Negatif Media Bentuk Cara Pandang Negatif Pemeluk Islam di Inggris
- Parlemen Australia Merekomendasikan Pelecehan Seks Anak di Gereja Katolik Merupakan
- Paus Fransiskus: Tidak Ada Tuhan Katolik
- Pendeta Senior Ditangkap Terkait Skandal Bank Vatikan
Indeks Kabar
- KTT AS-Arab-Islam Diharapkan Memisahkan Kata Terorisme dari Agama
- Ini Tiga Akar Islamofobia di Eropa
- RUU PHU Disepakati Baleg, Kemenag Setop Jadi Penyelenggara Haji
- China Larang Muslim Xinjiang Beribadah Puasa
- Aksi Teror Goncang Prancis
- Minoritas Muslim Lithuania: Sedikit Namun Menggigit
- Kristen Ortodoks Merayakan Natal 7 Januari
- Yang Paling Bahaya Jika Melayani Rumah Tangga Disebut Perbudakan Seksual
- Myanmar Bentuk Panel Khusus Selidiki Pelanggaran HAM di Rohingya
- Sekjen PBB: Ghouta Timur Seperti “Neraka di Atas Bumi”
-
Indeks Terbaru
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
Leave a Reply