Merayakan Tahun Baru Tanpa Meninggalkan Ajaran Islam

Tahun baru Masehi segera berganti dari 2013 menjadi 2014. Perayaan dan sambutan pada tahun baru ini selalu dirayakan dengan suka cita. Sambutan dengan pesta kembang api, pentas musik, dan pesta joget lainnya tampak di berbagai kota dan daerah.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir muncul kesadaran dari sebagian umat Islam yang tak ingin “larut” dalam perayaan tahun baru yang menjurus pada gaya hidup hedonisme (mengutamakan dunia). Mereka mencoba mencari alternatif menyambut tahun baru dengan budaya baru, yakni mengadakan acara semacam tabligh akbar, dzikir massal, dan shalat malam berjamaah.

Situasi yang kental dengan nuansa spiritual tersebut dapat disaksikan di sejumlah masjid-masjid jami pada malam pergantian tahun baru Masehi. Mereka tak ingin terjebak dalam perayaan yang memboroskan harta dan larut dalam kehidupan gemerlap dunia.

Terlepas dari cara merayakan tahun baru tersebut, ajaran Islam senantiasa menandaskan untuk tidak menduakan, apalagi melupakan Allah SWT dalam setiap aktivitasnya. Jika perayaan tersebut dilakukan dengan menghadirkan minuman keras atau menjurus pada perbuatan maksiat, tentu bertentangan dengan ajaran Islam.

Karena itu, merayakan tahun baru mesti dengan bijak dan tak melupakan prinsip Islam sebagaimana yang kita anut. (w-islam.com)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>