Lama Menanti, Mudji Massaid Putuskan Jadi Muallaf
Pondok Pesantren Al-Khairaat, Palu, Sulawesi Tengah, menjadi saksi bisu atas pembacaan dua kalimat syahadat Mudji Massaid, adik dari mendiang politisi yang juga selebritas Adji Massaid. Ucapan dua kalimat syahadat itu terjadi pada Kamis, 3 April lalu.
Masyarakat mengenal sosok Mudji yang kerap mendampingi istri Adji, Angelina Sondakh, dalam menghadapi proses hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), beberapa waktu lalu. Setelah beberapa bulan tak tampak di hadapan publik, maka saat pembacaan syahadatain tersebut, namanya kembali mencuat.
Proses pembacaan dua kalimat syahadat itu dituntun langsung oleh Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri. “Asyhadu allaa ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadurrasulullah”. Dengan suara berat kalimat itu diucapkan.
Setelah membacanya, Mudji merasa bersyukur dan damai dalam Islam. “Alhamdulilah saya resmi menjadi Muslim,” ujarnya. Keinginan untuk menjadi seorang Muslim itu, menurutnya, sudah lama terpendam. Ia pun sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari dengan mempelajari Islam melalui berbagai sarana, baik melalui buku-buku maupun konsultasi dengan sejumlah ulama.
Dari sumber-sumber pengetahuan yang mengajarkan Islam tersebut Mudji melihat Islam sebagai agama yang merangkul dengan kasih sayang. Hal itu yang ia dapatkan dari pesan-pesan dalam Al-Quran yang ia pelajari. “Sekarang saya mulai membaca Alquran,” akunya.
Mudji pun membeberkan bahwas sebenarnya orang tua, ayahnya, memeluk Islam. Namun, dikarenakan ayah dan ibunya bercerai, maka Mudji ikut ibunya pindah ke Belanda ketika baru menginjak usia tujuh tahun. Islam pun ditinggalkan.
“Udah dari dulu sebenarnya, sekarang saya harus jujur dari dalam hati, saya mesti masuk Islam,” terang Mudji. Ia juga bercerita bahwa suatu ketika dirinya bermimpi bertemu almarhum kakeknya yang telah wafat. Dalam mimpi tersebut, kakeknya sempat meminta ketegasan kepada Mudji terkait keyakinannya.
“Kakek saya dalam mimpi bilang, ‘Mudji pilih agamamu. Kamu nggak mungkin dalam hidup nggak percaya apapun. Kemudian saya jawab, saya jadi orang Islam,” tuturnya. Sampai suatu ketika ada kader partai (PKS) yang menghubungi rekan-rekan Mudji. Akhirnya Mudji berangkat ke Palu, meski dia menjadi Islam bukan karena partai dakwah itu.
Kini Mudji makin damai menjalani hidup bersama Islam. (w-islam.com)
Leave a Reply