Biarkan Jilbab Dilarang, Pemerintah Langgar HAM
Semua lembaga negara dinilai seharusnya ikut memikirkan penyelesaian persoalan kebebaaan berjilbab di berbagai institusi.
Termasuk presiden sebagai pemegang otoritas. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun didorong untuk mengambil alih masalah. Sebab, membiarkan polemik ini berlarut merupakan pelanggaran atas hak asasi manusia (HAM).
Komisioner Komnas HAM Maneger Nasution, Senin (21/4), mengatakan, jika SBY sayang terhadap Muslimah di Polri, TNI, sekolah dan institusi lain di Indonesia, maka persolan kebebasan berjilbab harus diambil alih. ”Jika tidak, masyarakat bisa menjauh. Sayang citra baik yang diupayakan selama ini,” kata dia.
Dalam sistem negara presidensial, otoritas tertinggi berada pada presiden. Komnas HAM memandang akan lebih efetif jika dibuat peraturan pemerintah sehingga tidak perlu tiap lembaga mengeluarkan surat keputusan (SK).
Komnas HAM juga mendorong presiden berinisiatif mengeluarkan peraturan pemerintah (PP) tentang legalisasi pakaian seragam atau pakaian dinas di Polri, TNI, lembaga pendidikan, rumah sakit, institusi negara dan swasta.
PP ini mengakomodir semua agama, termasuk jilbab. ”Jika ini bisa segera diambil alih presiden, maka polemik tidak sehat ini bisa diakhiri,” kata Maneger.
Saat ada yang secara sadar ingin berjilbab, negara dengan segala organnya, tidak boleh melarang. Maneger mengupayakan jika pemerintah hingga saat tidak memenuhi hak kebebasan beragama. Sebab mereka yang ingin berjilbab dan dilarang, ternyata dibiarkan.
”Disana pelanggaran HAM-nya, negara melakukan kejahatan HAM atau membiarkan terjadinya pelanggaran HAM,” kata Maneger. (sumber: ROL/21/4/2014)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Akhiri Jabatan, Presiden SBY Diharapkan segera Terbitkan PP Soal Jilbab
- Janji Pemerintah Mulai 1 Januari RS Tak Boleh Tolak Pasien Miskin
- Kristen Malaysia Resmi Dilarang Gunakan Kata Allah
- Larangan Jilbab, SMAN 2 Denpasar Berlindung dengan Aturan Sekolah
- Polwan Dilarang Berjilbab, Yusuf Mansur Minta SBY Turun Tangan
Indeks Kabar
- 'Yesus' Jadi 'Lesus', Vatian Tarik Ribuan Medali Mahal
- Badan Amal Inggris Seru Tindakan Konkrit untuk Bantu Pengungsi Suriah
- PKPU Human Initiative Bangun Dua Sekolah di Rakhine
- Cara Tokoh Islam Ungkapkan HUT RI
- Masjid Lautze, Bukti Keharmonisan Etnis Cina dan Muslim di Indonesia
- Ani Yudhono Wafat, MUI Turut Berduka Cita
- Inilah Rancangan Perluasan Masjid Nabawi di Madinah
- Perusahaan AS Masuki Pasar Myanmar Meski Terjadi Penindasan Muslim
- Rerata Nasional Kerukunan 2015 Berkategori Tinggi
- Indonesia Harus Bersikap Tegas Atas Penindasan Uighur
-
Indeks Terbaru
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
- Sebut Homo itu Haram, Seorang Bocah Muslim Dijemput Paksa Polisi
- Adzan Pikat Tiktoker Filipina Hingga Akhirnya Ucap Dua Kalimat Syahadat
Leave a Reply