MUI Kecam Kezaliman di Myanmar, Mesir, Nigeria, dan Afrika Tengah
Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama ormas-ormas Islam tingkat pusat mengeluarkan pernyataan sikap terkait aksi kezaliman yang terjadi di Myanmar, Nigeria, Mesir, dan Afrika Tengah.
Pernyataan sikap ini dibacakan Abdullah Djaidi, Ketua Umum PP Al Irsyad Al-Islamiyah di kantor MUI, Jalan Proklamasi 51 Jakarta, Senin (12/5/2014) siang.
Pada poin pertama MUI bersama Ormas Islam mengecam keras penindasan atas kaum Muslim Rohingya di Myanmar.
“Oleh karena itu kami meminta pemerintah negara-negara ASEAN, OKI, dan PBB untuk mendesak Pemerintah Myanmar mengakhiri tragedi kemanusiaan Rohingya dengan memberi status kewarganegaraan kepada etnis Rohingya dan memperlakukan mereka berdasarkan prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab,” demikian pernyataan sikap poin pertama.
Selanjutnya, MUI bersama ormas Islam mengecam keras Pemerintah atau Pengadilan Mesir yang telah menjatuhkan vonis mati kepada ratusan anggota Ikhwanul Muslimin (IM) Mesir. Pemerintah Mesir diminta untuk menyelesaikan pertikaian ini dengan prinsip syura dengan mengedepankan rekonsiliasi nasional.
Pada poin lima MUI bersama ormas Islam mengecam keras penculikan sejumlah pelajar wanita oleh kelompok Boko Haram di Nigeria. Selanjutnya, pada poin keenam, berisi kecaman atas pembunuhan massal terhadap umat Islam di Afrika Tengah sejak Desember 2013. (sumber: hidayatullah.com/12/5/2014)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- 7 Pekan Berjalan Tanpa Makanan, Banyak Pengungsi Afrika Tengah Meninggal
- Kelompok HAM Sebut Myanmar Lakukan Genosida Muslim Rohingya
- Muslim Cleansing di Republik Afrika Tengah, di Mana Penguasa Negeri Islam?
- Myanmar: Cukup 2 Anak Baik Bagi Muslim
- Perancis Berusaha Jatuhkan Presiden Muslim Pertama di Afrika Tengah
Indeks Kabar
- MUI: Hari Valentine Merusak Moral Generasi Muda
- LPPOM MUI Siap Antisipasi Lonjakan Sertifikasi Halal
- India Mengkambing Hitamkan Muslim Terkait Penyebaran Virus Corona
- BPOM Benarkan Viostin DS dan Enzyplex Mengandung DNA Babi
- 2.700 Orang Hapus Tato di Islamic Medical Service
- Tanwir Bengkulu, Muhammadiyah Ingin Indonesia Maju-Berkeadilan
- Turki Miliki 120 Ribu Penghafal dan 15 Ribu Halaqah Al Qur`an
- Presiden Myanmar Setujui UU ‘Berbau’ Anti-Muslim
- Parlemen Kanada Cabut Kewarganegaraan Kehormatan Aung San Suu Kyi
- Politisi Hindu India: Taj Mahal Dibangun oleh Pengkhianat
-
Indeks Terbaru
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
- Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat
Leave a Reply