Lima Alasan Mualaf Tertarik pada Islam
Populasi Muslim di seluruh dunia meningkat pesat. Di Eropa, sejumlah lembaga survei mencatat ada kenaikan meski tidak lantas membuat populasi Muslim menjadi mayoritas.
Pertanyaan menarik yang muncul, apa yang menyebabkan masyarakat dunia mulai tertarik memeluk Islam. Pertanyaan ini yang kemudian menjadi bahan survei yang dilakukan Shannon Abulnasr, dalam makesurvey.net.
Dari data yang diperoleh, persentase tertinggi, yakni 30 persen (21 orang) menyatakan hal pertama yang membuat mereka tertarik tentang Islam adalah ketika mereka bertemu dan berbicara dengan Muslim. Dari pertemuan ini, sebanyak 24.3 persen (17 orang) mengaku semakin tertarik mengetahui ajaran Islam.
Dari salah seorang responden, kata Shannon, diketahui ia sempat bertemu dengan seorang Muslim yang diajaknya berhubungan suami-istri. Pria itu menolak dengan menyatakan dirinya seorang Muslim. Responden ini kemudian bertanya, apa dan mengapa seorang Muslim menolak berhubungan suami-istri, hal yang sangat biasa di dunia Barat.
Selanjutnya, sekitar 24 persen (10 orang) responden mengaku tertarik pada Islam ketika melihat seorang Muslim melaksanakan shalat, ibadah haji, dan masjid.
“Salah seorang responden bahkan terkejut ketika dirinya tengah minum kopi dengan seorang Muslim, ketika waktu azan tiba, ia meminta izin kepada responden untuk melaksanakan shalat,” kata Shannon, seperti dilansir onislam.net, Ahad (11/4).
Alasan lain, sekitar 17.1 persen (12 orang) responden mengaku tertarik pada Islam ketika membaca Alquran dan literatur terntang Islam. Ini terjadi, ketika mereka mendengar dan membaca pemberitaan negatif tentang Islam dan Muslim.
Alasan terakhir, yakni 27.1 persen (19 orang) responden menyatakan ajaran keesaan Tuhan merupakan solusi dan jawaban atas kebingungan dengan konsep Ketuhanan yang dipaparkan dalam ajaran agama terdahulu, “Monoteisme murni adalah konsep paling logis yang memudahkan kalangan non-Muslim memahami ajaran Islam,” kata dia.
Secara umum, kata Shannon, apa yang dipaparkan para responden menunjukkan kalangan non-Muslim sangat memperhatikan perilaku Muslim. Ini merupakan dakwah secara tidak langsung yang menarik perhatian mereka. “Saya kira ketika Allah memberikan hidayah, itu dimulai dengan bagaimana seorang Muslim berperilaku. Jadi, seorang yang akan menjadi Muslim karena perilaku dan tindakan umat Islam sendiri,” kata dia. (sumber: ROL/11/5/2014)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Kemendikbud Sesalkan Larangan Berjilbab di Sekolah Terjadi Lagi
- Anggota Dewan Kemanan Nasional AS Beragama Islam Mengundurkan Diri
- Pria India Penyembah Donald Trump Akhirnya Meninggal Dunia
- H&M Minta Maaf atas Dugaan Tulisan 'Allah' di Kaus Kaki
- Ribuan Warga Turki Turun Aksi Bela Uighur dan Ozil
- Amien Rais: Saya Ingatkan, Bung Jokowi Hati-Hati
- Menteri Israel Minta Hubungan Penuh dengan Saudi dan Kunjungan Resmi Pemerintah Riyadh
- Bocah Cilik Asal NTB Juara I Tahfidz Alquran se-Asia Pasifik
- Anggota Dewan Larang Warga Hindu Izinkan Muslim Masuk Rumah
- Banyak Pub Ditutup, Politisi Inggris Salahkan Umat Muslim
-
Indeks Terbaru
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
- Sebut Homo itu Haram, Seorang Bocah Muslim Dijemput Paksa Polisi
- Adzan Pikat Tiktoker Filipina Hingga Akhirnya Ucap Dua Kalimat Syahadat
Leave a Reply