Orang tua Bedakan Perlakuan Anak Lelaki dan Perempuan?

Assalamu’alaikum, saya mempunyai tiga saudari perempuan. Sedangkan saya satu-satunya anak laki-laki dalam keluarga. Orang tua saya jusru lebih perhatian kepada ketiga saudari saya yang perempuan daripada saya. Berdosakah orang tua saya karena tidak adil (perlakuan) antara ketiga saudara perempuan dengan saya?
Hermawan

Wa’alaikumussalam wr. wb.
Saudara Hermawan, terima kasih sudah mengirim masalah kepada kami. Masalah yang Anda hadapi sebenarnya sesuatu yang tidak asing. Artinya, ada sebagian orang tua yang masih memberikan “perlakuan yang berbeda” antara anak laki-laki dan perempuannya dalam rumah tangga.
Latar belakang dari cara memperlakukan anak laki-laki dengan perempuan yang berbeda tersebut juga berbeda pula. Ada orang tua yang memang mendambakan anaknya laki-laki sebagai simbol generasi penerusnya yang tangguh dan menjadi kebanggaan keluarga besarnya kelak. Ada pula yang lebih bahagia karena dikaruniai anak perempuan dengan berbagai alasan seperti, anak perempuan lebih mudah diatur, anak perempuan dapat menjadi pengayom di saat orang tuanya kelak sudah renta, dan masih ada beberapa alasan lainnya.
Masing-masing alasan orang tua memberikan perlakuan lebih antara anak laki-laki dan perempuan tersebut juga didasarkan pada latar belakang atau masa lalu orang tua tersebut selama dulu dibesarkan oleh kedua orang tuanya.
Ada orang tua, misalnya seorang ayah, yang dengan masa lalunya yang mendapat “perlakuan” yang dinilainya tak adil bahwa dia dibedakan dengan saudara perempuannya, kami kira juga akan mempengaruhi sikap ayah tersebut kepada anak kandung yang dikaruniakan kepadanya. Demikian seterusnya.
Islam mengumandangkan persamaan hak antara pria dan wanita. Islam tidak membedakan perlakuan kasih sayang dan keadilan bagi keduanya. Hal ini sesuai dengan firman-Nya:“Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa…” (QS.Al Maidah : 8)
Juga sesuai dengan perintah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam yang bersabda di dalam hadis riwayat Ashabus Sunan, Imam Ahmad dan Ibnu Hibban dari Nu’man bin Basyir radiyallahu ‘anhu: “Berbuat adillah di antara anak-anakmu, berbuat adillah di antara anak-anakmu, berbuat adillah di antara anak-anakmu.”
Sebagai realisasi dari perintah Al Quran dan Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam ini maka para orang tua di sepanjang masa, menerapkan dasar keadilan dan persamaan di dalam kecintaan, perlakuan dan kasih sayang kepada anak-anak, tanpa membeda-bedakan antara pria dan wanita.
Apabila di dalam masyarakat muslim terdapat orang tua yang memandang anak wanita berbeda dengan anak laki-laki, maka hal ini tentu disebabkan oleh lingkungan rusak yang diserap dari kebiasaan jahiliyah dan tradisi sosial tercela, yang masih ada hubungannya dengan masa jahiliyah, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wata’ala:
“Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” (QS. An Nahl: 58-59)
Di samping itu, hal ini juga bisa disebabkan oleh lemahnya iman dan rapuhnya keyakinan. Yang demikian itu dikarenakan mereka tidak merasa rela menerima bagian yang diberikan Allah kepadanya, yakni kelahiran wanita. Apakah mereka tidak memperhatikan firman Allah Subhanahu Wata’ala perihal kehendak-Nya tentang anak wanita dan laki-laki yang berbunyi:
“Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak lelaki kepada siapa saja yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang dikehendaki-Nya), dan Dia menjadikan mandul siapa saja yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (QS. Asy Syuara: 49-50) (lihat hasanalbanna.com)
Dari beberapa dalil, baik yang dikutip dari Al-Qur’an maupun hadits, maka sudah seharusnya orang tua bercermin pada ajaran Islam yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Islam yang tak mendiskriminasikan hak anak laki-laki dan perempuan dalam perlakuan sehari-hari dalam keluarga.
Alangkah baiknya jika Saudara Hermawan mengajak kedua orangtuanya untuk rajin mendalami ajaran Islam dan mengamalkannnya agar selamat di dunia maupun di akhirat. Semoga jawaban ini memberikan kedamaian di jiwa saudara. Wallahu a’lam.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>