Balon Tiruan Yesus di Yang Kurang Disukai di Melbourne
Pengamat sepak bola barangkali berpikir, hanya campur tangan Ilahi yang dapat menyelamatkan Australia agar tidak tersisih dari babak grup Piala Dunia. Nyatanya, balon replika patung “Kristus Penebus” justru tak terlalu disukai di Negeri Kanguru.
Balon setinggi 45 meter itu melayang di atas langit Melbourne, bentuk promosi dari sebuah rumah judi Australia. Di depan dada balon tampak tulisan “#Keep the Faith,” layaknya penyemangat menjelang laga antara Australia dan Chile pada Jumat.
Rupa balon raksasa itu mengikuti patung di puncak perbukitan ternama di Rio de Janeiro. Perbedaannya terletak pada kaus kuning ala kesebelasan Australia, yang dikenal dengan Socceroos. Logo perusahaan pembuatnya berada di antara kedua lengan yang terbentang.
“Jika mereka paham sedikit saja tentang Yesus, mereka akan paham bagaimana Ia akan menjungkirbalikkan meja-meja taruhan. Sebab, meja judi sangat adiktif dan merusak kehidupan,” kata Pendeta Tim Costello, penggiat kampanye antijudi, lewat radio nasional Australia, Rabu (11/06/2014) dikutip indo.wsj.com.
Ia menuding Sportsbet, perusahaan pembuat si balon raksasa, melakukan aksi yang “arogan dan angkuh.”
Piala Dunia tahun ini adalah yang keempat bagi Australia, ketiga kali berturut-turut. Namun, Socceroos tengah menjalani transisi pascapensiunnya pemain andalan mereka, Harry Kewell dan Brett Holman. Kewell dan Holman menyumbang dua gol dalam Piala Dunia 2010. Peluang Socceroos mengangkat trofi Piala Dunia kali ini hanya 1 berbanding 750. Sejumlah besar petaruh bahkan menebak Socceroos tak akan mencetak satu gol pun di Brasil.
Juru bicara Sportsbet Matthew Campbell menyatakan si balon raksasa, yang enam meter lebih tinggi dibanding patung aslinya di Pegunungan Corcovado, bukan sekadar soal pertaruhan. Lebih dari itu, balon tiruan adalah bentuk dukungan terhadap Socceroos. Dalam laga pemanasan di Salvador, Socceroos mesti rela dikalahkan Kroasia dengan skor 1-0.
Jika mampu mengalahkan Chile, Socceroos masih harus mengadapi Spanyol—juara Piala Dunia 2010—dan Belanda, finalis 2010.
“Mereka [Socceroos] berada dalam grup neraka. Kami pikir mereka membutuhkan bantuan Ilahi,” kata Campbell. “Kami meminta rakyat Australia untuk mempertahankan iman.”
Peter Ryan, tokoh partai Konservatif dan wakil perdana menteri negara bagian Victoria—rumah bagi Kota Melbourne—sempat berbicara dengan jurnalis. Katanya, si balon raksasa mesti secepatnya diturunkan agar terhindar dari perkara agama.
Namun, Campbell menegaskan balon akan tetap melayang-layang meski kontroversial.
“Satu-satunya yang kita cemaskan sekarang adalah cuaca,” sahutnya. (sumber: hidayatullah.com/13/6/2014)
Indeks Kabar
- Awal Ramadhan Diprediksi Jatuh pada 27 Mei
- Ribuan Umat Islam Hadiri Haul ke-51 Pendiri Alkhairaat Palu
- Pendiri Gerakan Anti-Islam Jerman Terancam Hukuman Lima Tahun
- MUI: Imbauan Hindari Salam Lintas Agama Penting Demi Menjaga Umat
- Muslim Florida Promosikan Islam Damai Selama Ramadhan
- Israel Telah Bombardir Gaza Selama Sepekan
- Pengadilan Italia: Yerusalem Bukan Ibu Kota ‘Israel’
- Coronavirus Telah Membunuh >50.000 Orang di India
- Pengadilan India Tetapkan Taj Mahal Peninggalan Islam
- Manuskrip Mushaf Tertua dalam Sejarah Islam Direstorasi
-
Indeks Terbaru
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
- Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat
- Dulu Anggap Islam Agama Alien, Ini yang Yakinkan Mualaf Chris Skellorn Malah Bersyahadat
- Marine El Himer, Sang Model Prancis yang Masuk Islam
Leave a Reply