Berkah Ramadhan di AS: Berbagi Makanan pada Tunawisma Non-Muslim

Senyum bahagia tergambar di wajah para tunawisma non-Muslim di San Antonio, Texas. Mereka tersenyum bahagia karena umat Islam disana membawakan kepada mereka kegembiraan dan kasih sayang dari spirit Ramadhan dengan berbagi makanan buka puasa khusus dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Islam.
“Meskipun kami yang melayani Anda, tapi Andalah yang memungkinkan kami untuk datang dan mengulurkan tangan, untuk itu kami ucapkan terima kasih,” kata Sakib Shaikh, direktur hubungan masyarakat di Muslim Children Education and Civic Center (MCECC kepada San Antonio Express-News seperti dikutip OnIslam.net.
Bekerja sama dengan Muslim Cultural Heritage Society (MCHS), MCECC berbagi makanan khusus kepada sekitar 300 anggota pusat tunawisma kota “Haven for Hope”.
Makanan itu disajikan di Ahad petang, pada saat umat Islam berbuka puasa di bulan Ramadhan.
Menu buka puasa itu disajikan oleh sekitar 50 sukarelawan dari kedua kelompok Muslim itu, dan disajikan dalam karton-karton busa plastik berisi makanan, termasuk kue-kue, kebab ayam, pangsit sayuran dan makanan lezat lainnya.
Para penghuni pusat tunawisma itu memuji inisiatif untuk memberi mereka kesempatan untuk belajar tentang Islam.
“Kenapa Anda menjalankan perintah di bulan Ramadhan?” tanya StarLisa Leonard, yang hadir di kapel antar agama di area kampus utama sebelum makanan disajikan.
Nazli Siddiqui, direktur MCHS, menjelaskan bahwa kaum Muslim berpuasa di bulan Ramadan untuk berhati-hati terhadap karunia yang Allah anugerahkan, seperti makanan untuk dimakan dan air untuk diminum, dan merasakan empati bagi mereka yang mengalami kesulitan hidup.
“Sebagain orang di dunia ini hanya makan satu kali sehari,” kata Siddiqui.
“Kami berusaha untuk merasakan hidup seperti itu selama sebulan untuk menciptakan kasih sayang.”
Seusai menikmati makanan, kaum Muslim yang hadir menggelar sajadah dan kain penutup putih di dalam kapel itu untuk melaksanakan sholat.
Usaha membawakan Islam yang benar lebih dekat kepada para penghuni Haven itu cukup berdampak positif bagi pemahaman mereka tentang Islam, Ramadhan dan prinsip-prinsipnya.
“Anda mendengar bahwa kaum Muslim memiliki agama yang aneh, tetapi nyatanya tidak,” kata anggota Haven Linda Downs.
“Kami (anggota Haven) berada pada waktu yang buruk dalam hidup kami, dan yang mereka lakukan itu begitu menyentuh, mereka ada di sini berbagi tentang semua ini dengan kami.”
Konsep menghindari makanan dan air selama berjam-jam untuk merasakan empati bagi mereka yang mengalami kesulitan hidup juga menakjubkan bagi Downs.
“Mereka berkorban dan berpuasa selama satu bulan. Itu membuat hati Anda merasa kaya, ” katanya.
“Mereka orang-orang baik.”
Meskipun tidak ada angka resmi, Amerika Serikat diyakini menjadi tempat tinggal bagi 6 hingga 8 juta Muslim.
Sebuah survei di Amerika Serikat telah mengungkap bahwa mayoritas orang Amerika tahu sedikit tentang Islam dan keyakinan mereka.
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan Gallup baru-baru ini menemukan 43 persen orang Amerika di seluruh AS mengaku setidaknya mempunyai “sedikit” kecurigaaan terhadap kaum Muslim. (sumber: hidayatullah/24/7/2014)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>