Kota di Xinjiang Larang Pemakai Jilbab dan Berjenggot Naik Bus
Satu kota di wilayah Xinjiang, China, telah melarang muslim yang menggunakan jilbab, kerudung, dan memiliki jenggot panjang, naik bus.
Secara keseluruhan pihak berwenang melarang lima jenis penumpang berada di dalam bus, yakni yang mengenakan kerudung, jilbab, gamis longgar, pakaian dengan bulan sabit dan bintang, dan mereka yang memiliki jenggot panjang, kata media pemerintah.
Dilaporkan kantor berita Reuters, Rabu (6/8/2014), aturan tersebut dimaksudkan untuk membantu memperkuat keamanan selama lomba atletik pada 20 Agustus.
“Mereka yang tidak mematuhi, khususnya lima jenis penumpang, akan dilaporkan ke polisi,” kata surat kabar milik pemerintah setempat Karamay Daily.
Pada bulan Juli lalu, pihak berwenang di ibukota Xinjiang, Urumqi, juga melarang penumpang bus membawa barang-barang semacam pemantik rokok, yogurt, dan air, dalam upaya untuk mencegah serangan kekerasan.
Kelompok Uighur dalam pengasingan dan aktivis hak asasi manusia mengatakan, kebijakan represif pemerintah di Xinjiang ini, yang mengontrol umat Islam, telah memprovokasi kerusuhan. Namun klaim ini disangkal Beijing.
“Para pejabat di kota Karamay secara terang-terangan melakukan rasis dan kebijakan diskriminatif kepada orang-orang Uighur,” kata Alim Seytoff, Presiden Uyghur American Association yang berbasis di Washington.
Padahal justru banyak perempuan Uighur di tempat lain di China, telah mulai mengenakan jilbab penuh, sebagaimana pakaian yang dikenakan di Pakistan atau Afghanistan daripada di Xinjiang.
Xinjiang, domisili penduduk Muslim Uighur yang berbicara bahasa Turki, telah mengalami tindakan kekerasan selama bertahun-tahun dengan alasan pemerintah mengatasi kelompok militan atau separatis.
Ratusan orang meninggal dalam 18 bulan terakhir. Namun keamanan yang ketat membuat hampir tidak mungkin bagi wartawan melakukan peliputan independen terhadap tindakan kekerasan yang dilakukan aparat. (sumber: hidayatullah/6/8/2014)
Indeks Kabar
- Innalillahi, Mantan Petinju Muhammad Ali Meninggal Dunia
- JK Sebut Dunia Islam Hadapi Empat Tantangan Utama
- Gereja Anglikan Australia Dapat 1.115 Pengaduan Pencabulan Terhadap Anak
- Perempuan Bercadar yang Mundur dari MTQ Mengaku Malu Buka Aurat di Depan Umum
- Diskriminasi Nama “Muhammad” Tunjukkan Pemerintah Makin Tak Kreatif Monitoring Warga
- Minoritas Muslim Lithuania: Sedikit Namun Menggigit
- 7 Tentara Myanmar Dipenjara karena Bunuh Muslim Rohingya
- Imam Shamsi Ali: Bom di Makassar Rusak Hubungan Antarmanusia
- Soal Jamaah Umrah Lantunkan Syair, Dubes Saudi: itu Tak Pantas
- PBB: Cina ‘Sekap’ Lebih dari 1 Juta Muslim Uighur di Xinjiang
-
Indeks Terbaru
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
- Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat
- Dulu Anggap Islam Agama Alien, Ini yang Yakinkan Mualaf Chris Skellorn Malah Bersyahadat
- Marine El Himer, Sang Model Prancis yang Masuk Islam
Leave a Reply