Kecam Kejahatan Israel, Dosen di AS Batal Jadi Profesor
Di Amerika Serikat paling sensitif jika seorang tokoh mengkritisi kebijakan rezim Zionis Israel. Agresi militer Israel ke Jalur Gaza yang terus berlangsung sejak 8 Juli lalu telah menewaskan ribuan warga Palestina. Sebagian korban itu adalah anak-anak dan kaum ibu.
Rasa kemanusiaan yang turut prihatian yang kondisi warga sipil di Jalur Gaza yang terblokade oleh pasukan Israel, membuat seorang dosen di Universitas Illionis, AS, mengkritisi kebijakan pemerintah Benyamin Netanyahu itu.
Steven Salaita, nama dosen tersebut pun mencoba bercuit melalui media sosial twitter mengutuk serangan lanjutan Israel yang membantai warga Palestina di Gaza. Dia beralasan bahwa manusia harus memilih antara mengecam tindakan Israel, atau menerima kebijakan pembunuhan anak-anak dan mendukung kebijakan ini.
Menurut Steven, Israel adalah satu-satunya rezim yang bisa membunuh ratusan anak hanya dalam beberapa pekan dan meski demikian, rezim itu selalu mengaku sebagai korban.
Gara-gara cuitannya yang dianggap kontroversial itu membuat pihak universitas menarik tawarannya menjadi salah seorang guru besar bergelar profesor. Bahkan, pekerjaannya sebagai staf pengajar di salah satu universitas bergengsi itu pun terancam diputuskan. (w-islam.com/daily mali/aljazeera)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Saudi Klarifikasi Dukungan untuk Cina Soal Muslim Uighur
- Kasus Islamofobia di Austria Meningkat 62 Persen
- MUI Desak Pemerintah China Hormati Hak Muslim Beragama
- Anggota Parlemen Israel Diizinkan Masuki Tempat Suci Al-Aqsha
- TV Belanda Nekad Tayangkan Kartun Nabi Muhammad
- Yunani Kembali Tolak Permintaan Muslim Dirikan Masjid
- Pengobatan Bekam Jadi Populer Digunakan Atlet Olimpiade 2016
- Taman Bermain Ali Baba Dianggap Bukti Islamisasi Jerman
- Dilarang Beribadah, Dunia Islam Bisa Boikot Produk Cina
- Mesir Eksekusi Total 49 Tahanan dalam 10 Hari, HRW Protes
-
Indeks Terbaru
- China Tangkapi Warga Muslim Hui yang Tolak Penghancuran Masjid
- Dari Benci Jadi Cinta Islam
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
Leave a Reply