Seniman Kaligrafi Muslim China Gelar Pameran di Jakarta
Jika ada orang Islam Indonesia yang pakar dalam bidang kaligrafi, maka hal itu merupakan sesuatu yang wajar karena Muslim Indonesia terbesar di dunia. Namun akan menjadi unik dan menarik jika yang pakar dalam menulis tulisan Arab indah berisi ayat-ayat Allah maupun hadits nabi Muhammad SAW itu adalah Muslim tapi berasal dari negara yang mayoritas penduduknya bukan Muslim bahkan pemerintahannya komunis.
Dan untuk pertama kalinya seniman kaligrafi Muslim asal negeri China unjuk kebolehan serta memamerkan karya-karya kaligrafinya di Indonesia. Setidaknya ada 50 karya kaligrafi Abu Bakar Chan yang mulai dipamerkan hari ini di restoran Sulaiman yang terletak di kawasan Gajah Mada Jakarta Pusat.
Abu Bakar Chan sendiri merupakan Muslim China yang berasal dari kota YinChuan, kabupaten Dongxiang provinsi Gansu. Dirinya berasal dari etnis Hui, merupakan etnis mayoritas yang penduduknya adalah Muslim sejak dari zaman dahulu.
Pria kelahiran 1978 ini dalam jumpa pers menyatakan bahwa selain mengenalkan seni kaligrafi Muslim dari China, dirinya juga ingin memberi tahu kepada umat Islam Indonesia bahwa di negara China juga ada umat Islam yang juga bisa membuat karya seni kaligrafi Islam.
“Saya ingin menyampaikan kepada umat Indonesia bahwa di China ada penduduk Islamnya ada budaya Islamnya,” ujar Abu Bakar Chan kepada wartawan lewat seorang penterjemah.
Dalam acara pembukaan serta peresmian galeri kaligrafi karya Abu Bakar Chan Kamis siang tadi (14/8/2014), turut hadir pakar kaligrafi Indonesia bapak Drs.H Didin Sirodjuddin AR yang merupakan ketua Lembaga Kaligrafi Al-Quran atau LEMKA.
Menurut beliau, khat yang digunakan dalam penulisan kaligrafi oleh Abu Bakar Chan cukup unik karena sudah mencampurkan unsur kebudayaan China.
“Dalam seni kaligrafi Islam China, khat yang digunakan adalah Shin dan berbeda dengan keumuman khat yang biasa dipakai ketika menulis kaligrafi seperti tsuluts, diwani, naskhi dan sebagainya,” jelas Didin kepada wartawan.
Pameran kaligrafi di restoran Sulaiman ini, digelar atas kerjasama Lembaga Budaya Nusaraya dengan Muslim Tour China serta didukung oleh Persatuan Islam Tionghoa Indonesia DKI Jakarta, Yayasan Masjid Lautze, Lembaga Kaligrafi Al-Quran dan Aditya Mangoen Production. Rencananya kaligrafi yang dipajang di restoran Sulaiman ini akan menjadi galeri tetap, jadi setiap saat pengunjung resto akan selalu bisa melihat keindahan kaligrafi yang dibuat oleh seniman Muslim asal China.(sumber: islampos/15/8/2014)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- China Larang PNS, Pelajar dan Guru Muslim Berpuasa
- MUI, TPM, dan Ormas Islam Sepakat Bawa Kasus The Jakarta Post ke Ranah Hukum
- Pengadilan China Jatuhkan Vonis Berat kepada 39 Warga Muslim Turkistan Timur
- Universitas Jepang Selenggarakan Pameran Islam
- WAMY dan OKI Angkat Bicara Pelarangan Puasa di China
Indeks Kabar
- Rabithah Alawiyah Minta KPU Adil dan Jujur
- DPR Desak Pemerintah Naikkan Status KKB Jadi Terorisme
- Komedian Amerika: “Rakyat Palestina Memang Pantas Dibantai!”
- Perkuat Pengawasan Penyelenggara Umrah, Kemenag Buat SIPATUH
- UNESCO: Lebih dari Seribu Masjid Hancur di Suriah
- Muslim di Barcelona Cemas Respon Anti-Islam
- Anak Berprestasi Jika Dididik Dengan Akidah Berlandaskan Al-Qur’an
- Ulama Dunia Serukan Memberontak terhadap Keputusan AS
- Sambut Ramadhan dengan Masjid Ramah Lingkungan & Kesehatan Keluarga
- Felix Siauw: Logika Terbalik Hormati Orang yang Tidak Berpuasa
-
Indeks Terbaru
- Kisah Penyembah Api yang Mencari Hidayah dan Masuk Islam
- Hikmah Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawal
- Kebaikan Rasulullah Terhadap Musuh-Musuhnya
- Google Kembali Pecat Karyawan Gegara Demo Israel, Total Capai 50
- Aktor dan Model Belanda Donny Roelvink Masuk Islam
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
- Puasa Ramadhan Menghapus Dosa
Leave a Reply