Pidato Misy’al: “Kami Tak Punya masalah dengan Orang Yahudi”
Kepala Biro Politik Hamas Khalid Misy’al hari Kamis mengatakan bahwa serangan penjajah Israel di Gaza telah gagal untuk melemahkan pemerintah Persatuan Nasional Palestina dan ‘’membuktikan bahwa perlawanan tidak dapat diblokade.’
“Israel ingin menyerang pemerintah Persatuan Nasional dan sedang mencari kemenangan imajiner,” katanya saat konferensi pers di Doha, Qatar dikutip Ma’an News, Jumat (29/08/2014), di mana ia juga mengucapkan selamat kepada rakyat Palestina atas ‘kemenangan’ dalam menghadapi penjajah Israel dalam serangan lebih dari 50 hari yang berakhir awal pekan ini.
“Ketika Israel gagal dalam pengepungan dari Gaza mereka memilih menghancurkannya, tapi itu adalah tugas pemerintah persatuan nasional dan dunia untuk membangunnya kembali, katanya, mengacu pada kesepakatan semua faksi Palestina bulan April yang membentuk pemerintah bersatu untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun.
Selanjutnya, Misy’al juga menuntut Mesir segera membuka perlintasan Rafah dan menyerukan kepada Israel untuk mengakhiri penjajahan atas tanah Palestina dan mengizinkan rakyatnya untuk menentukan jalan mereka sendiri.
“Kami tidak punya masalah dengan orang Yahudi atau agama mereka. Masalah kami adalah pendudukan (penjajahan) dan kegiatan pemukiman.”
Secara khusus, Misy’al mengucapkan terima kasih kepada Negara Turki, Malaysia, Afrika Selatan, dan negara-negara Amerika Latin yang telah teguh dalam dukungannya terhadap Palestina dan perlawanan.
“Orang-orang Gaza telah menjadi simbol ketabahan dan contoh terhormat untuk seluruh dunia. Semua warga Palestina di Gaza dan orang-orang merdeka di dunia adalah mitra dalam kemenangan ini.”
Pidato Misy’al disampaikan di tengah perayaan kemenangan warga Palestina dan Gaza atas serangan Israel sejak 7 Juli 2014 dan adanya kesepakatan gencatan senjata antara penjajah Israel dan Hamas yang di antara isinya adalah; ‘memperlunak’ pengepungan selama delapan tahun di Jalur Gaza, mengurangi zona pemisah keamanan di sepanjang perbatasan Jalur Gaza dari 500 meter jadi 100 meter dan memperluas zona pencarian ikan bagi para nelayan Gaza secara bertahap sampai 12 mil.
Tuntutan Palestina lainnya akan dibahas dalam satu putaran baru dari pembicaraan di bulan September mendatang, termasuk potensi pembukaan bandara dan pelabuhan serta pembebasan tahanan.
Seperti diketahui, serangan penjajah Israel di Gaza selama tujuh minggu terakhir sedikitnya telah menewaskan 2.140 orang, lebih dari 11.200 orang cedera dan 100.000 orang telah kehilangan tempat tinggal. (sumber: hidayatullah/29/8/2014)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Ini Dia Calon Gubernur Muslim Pertama dan Termuda di Amerika
- Mulai 2019, Semua Produk Wajib Tersertifikasi Halal
- Kementerian Agama Luncurkan Aplikasi Al-Quran Digital
- Pendiri Gerakan Anti-Islam Jerman Terancam Hukuman Lima Tahun
- Ajak Serang Muslim, 10 Anggota Jaringan Kanan-Jauh Prancis Ditangkap
- Anak SD Diwajibkan Mengenyam Pendidikan Diniyah, Didin Hafidhuddin: Bagus!
- Pendeta yang Sebut Muslim Memuja Setan Akhirnya Diboikot Mengajar
- Para Pimpinan Ormas Islam Menyesalkan Pembakaran Bendera di Garut
- MUI: Umat Islam Perlu Banyak Kembangkan Bidang Kewirausahaan Muslimah
- Klaim Mampu Bayar Utang RI, Ratu Ubur-Ubur Terjerat UU ITE
-
Indeks Terbaru
- China Tangkapi Warga Muslim Hui yang Tolak Penghancuran Masjid
- Dari Benci Jadi Cinta Islam
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
Leave a Reply