Menag: “LGBT Tidak Dapat Diterima”
Dalam acara pelantikan Pengurus Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawain (BP 4) di Jakarta, Senin (13/10/2014), Menag menyatakan bahwa Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transeksual (LGBT) tidak dapat diterima.
Menurutnya, sesuai Pancasila, utamanya Sila Pertama, Negara hanya mengakui pernikahan yang dilakukan menurut hukum agama sebagai dasar pembentukan keluarga,
“Karenanya, maka isu kebebasan yang diusung oleh kalangan yang menamakan dirinya LGBT tidak dapat diterima dalam masyarakat Indonesia yang beragama.” Terang Menag.
Menag melihat, fenomena homoseksualitas tidak dapat diterima dalam hukum nasional yang bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa. Sebab, selain bertentangan dengan ajaran semua agama, hal itu juga dapat menghancurkan kemanusiaan.
“Kita wajib berupaya untuk mengatasi gejala yang semakin mengkhawatirkan tersebut. Kita juga tidak dapat membenarkan perkawinan beda agama, karena ajaran semua agama, tidak membenarkannya. Perkawinan adalah peristiwa sakral, prosesi ibadah, dan karena itu harus dilaksanakan sesuai ajaran agama,” tandas Menag.
Meski demikian Menag menghimbau agar masyarakat tidak memusuhi para pelaku penyimpangan dan ikut aktif merangkul serta mencarikan solusi atas permasalahan mereka.
“Kita harus merangkul mereka, tetapi bukan berarti, membenarkan sesuatu yang menyimpang dan menyalahi Sunnatullah,” tambahnya. (sumber: Kemenag/Islampos/14/10/2014)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Muslim Uighur: “Situasi di Negara Kami Tidak Manusiawi”
- Umat Buddha Garis Keras Tolak Pemberian Kewarganegaraan untuk Rohingya
- Pemerintah: Idul Adha Jatuh pada Jumat 31 Juli
- Alasan Malaysia Tetap Tolak Film 'Beauty and The Beast'
- Ridwan Kamil Bertekad Jadikan Bandung Kota Halal
- Mau Shalat Isya, Imam Masjid Ditikam di Manchester
- Pemerintah Cina Paksa Muslim Uighur Bersumpah tak Ajarkan Agama Islam
- Saat Mendukung Timnas Negaranya di Brasil, Empat Orang Ini Masuk Islam
- Youtuber Belanda Buat Eksperimen Sosial “Al-Quran” Isi Bibel
- Pakar Neurosains: Wudhu Dapat Redam Rasa Marah
-
Indeks Terbaru
- Vegetarisme dan Islamofobia Dianggap Penghalang Pertumbuhan Sektor Halal di India
- Kisah Mualaf Seorang Bintang Hip Hop Jerman
- Shariffa Carlo Dulu Musuhi Islam, Kini Jadi Muslimah
- Irena Handono, Temukan Islam Saat Jalani Pendidikan Biarawati
- Bintang Timnas Kamerun Patrick Mboma Masuk Islam
- Islam Jalan Hijrah Mario Rajasa
- Klaim Sebagai Kuil Hindu, Nasionalis India Ingin Rubah Citra Taj Mahal
- Stevanus Hanzen, Berawal dari Lagu Islami
- Partai Politik India Mempermasalahkan Pengeras Suara Masjid Melantunkan Adzan
- Hiroaki Kawanishi, Mualaf yang Ingin Sebarkan Islam di Jepang
Leave a Reply