Mengenal Rabi Yehuda Glick, Provokator Kekerasan di Al-Aqsha
Rabi Yehuda Glick, ekstrimis Yahudi yang namanya terkait erat dengan ingatan bangsa Palestina terhadap tentang aksi penodaan Masjid Al-Aqsha. Dialah yang bekerja intens menghina dan melecehkan perasaan umat Islam dengan menodai tempat suci Islam di Al-Quds.
Rabi Yehuda Glik adalah seorang advokat kelahiran Amerika Serikat (AS) yang berusaha dan paling getol memperjuangkan memberikan akses bagi warga Yahudi agar dapat mengunjungi kuil Yahudi yang letaknya di Masjidil Aqsha.
Hari Rabu (29/10/2014) Rabi Glick mendapat giliran usaha pembunuhan atas dirinya oleh seorang pejuang Palestina, Muataz Hijazi, melalui kendaraan bermotor dari kota Al-Quds usai Glick mengikuti konferensi lembaga Amanah Bukit Kuil (Yahudi menyebutnya Bukit Moriah) yang ditembak. Ia pun terkapar luka parah.
Glick adalah sosok gerakan sayap kanan Yahudi Israel paling menonjol dan ekstrim. Di kalangan ‘Israel’ ia dikenal paling getol membela membela apa yang mereka sebut “Bukit Kuil” yang mereka klaim berada di masjid Al-Aqsha dan Haram al-Sharif dan berusaha dikuasainya.
Rabi Yahudah dan market impian menguasai Masjid Al Qasha
Rabi Yahudah dan market impian menguasai Masjid Al Aqsha
Rabi Glick 48 tahun tinggal di pemukiman Gentael di wilayah Palestina terjajah di Hebron. Ia ingin menobatkan dirinya sebagai pembela utama hak Yahudi untuk ritual di Al-Aqsha dan naik bukit Kuil itu.
Seperti dilansir TV 2 Israel, Glick selama lima tahun menjadi lembaga Peninggalan Bukit Kuil (Bukit Moriah). Dia anggota partai Likud dan di dewan pimpinan pusat partai ini.
Glick juga pernah berada di departemen Penampungan dan Imigrasi Yahudi dan sering mengkritik anggota Knesset tidak peduli dengan hak Yahudi menggelar ritual di Bukit Kuil.
Aktivitasnya sudah tidak terhiting, di mana berkali-kali sebagai pemimpin tur kalangan Yahudi ekstrim dan aksi brutal menyatroni Masjidil Aqsha. (sumber: hidayatullah/30/10/2014)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Di Tengah Penjagaan Ketat, 200 Ribu Jamaah Lakukan Shalat Jum’at di Al-Aqsha
- Larang Itikaf, Polisi Israel Tutup Semua Pintu Masuk ke Masjid Aqsa
- OKI Desak Masyarakat Internasional Lindungi Masjid Al-Aqsha
- Pasukan Israel Cegah Jamaah Palestina Masuki Al-Aqsha
- Pemukim Yahudi Israel Kembali Lecehkan Pemakaman Muslim
Indeks Kabar
- Lebih dari 32 Orang Tewas dalam Pemboman Kembar di Ibu Kota Iraq, Baghdad
- Ribuan Orang Iringi Pemakaman Prof Yunahar di Yogyakarta
- Sebuah Kota di Denmark Jadikan Babi Makanan Wajib
- Pendeta Katolik Roma Meminta Maaf karena Sebut Islam ‘Ancaman Terbesar’ bagi AS
- Badan Amal Inggris Seru Tindakan Konkrit untuk Bantu Pengungsi Suriah
- Duta Dai Indonesia Segera Berdakwah ke Makau
- Kian Banyak Ekspatriat Asing Peluk Islam di UAE
- Trump Presiden, Muslim AS: Kami Cemas Tapi tak akan Menyerah
- Pendidikan Agama Islam Jadi Isu Hangat di Berlin
- Polisi Inggris Cabut Panduan Ekstremisme Terkait Muslim
-
Indeks Terbaru
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
Leave a Reply