Dua Putra Indonesia Juarai Lomba Menghafal Al-Quran Tingkat Internasional di Makkah
Dua putra Indonesia Muhammad Lutfi Sulaiman (asal Banten), Rahmat Abdurrahim Batubara (asal DKI Jakarta) berhasil meraih juara dua dan juara tiga pada acara “Musabaqah Internasional King Abdulaziz ke-36” yang digelar sejak tanggal 15 November 2014 dan berakhir Rabu (19/11/2014).
Hasil keputusan dewan hakim dan juri yang beranggotakan dari sejumlah negara itu diumumkan selepas shalat Isya’ pada upacara penutupan yang berlangsung di Masjidil Haram Makkah Al-Mukarramah.
Acara penutupan dihadiri oleh Menteri Urusan Islam, Waqah dan Dakwah Syeikh Sholeh bin Abdul Aziz bin Muhammad Al Syeikh, Pimpinan Umum Masjidil Haram Makkah Al-Mukarramah dan Masjid Nabawi Madinah Al-Munawwarah Sheikh Abdul Rahman bin Abdul Aziz Al Sudais, sejumlah pejabat penting dan tamu perwakilan dari sejumlah negara.
Ajang tahunan musabaqah membaca, menghafal dan menafsirkan Al-Qur’an di bawah dukungan langsung Raja Abdullah bin Abdulaziz Al Saud diikuti sebanyak 138 peserta dari 59 negara.
Muhammad Lutfi Sulaiman asal Banten merebut juara tiga untuk kategori hafalan 30 juz dan berhak membawa pulang hadiah uang tunai senilai 75 ribu riyal Saudi (setara Rp 232 juta rupiah).
Sementara Rahmat Abdurrahim Batubara asal DKI Jakarta meraih juara dua untuk kategori hafalan 15 juz dan memperoleh hadiah sebesar 45 ribu riyal (setara Rp 139 juta rupiah).
Hadiah diserahkan langsung oleh Menteri Urusan Islam, Waqah dan Dakwah Syeikh Sholeh bin Abdul Aziz bin Muhammad Al Syeikh disaksikan oleh seluruh dewan juri dan hakim dan Sekjen Musabaqah Nasional dan Internasional Dr. Mansur Muhammad Sameh dan seluruh tamu undangan.
“Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh anak-anak kami peserta musabaqah ini yang telah dikaruniai kemuliaan oleh Allah untuk berkompetisi dan menjadi pemuda kebanggaan umat islam yang memangku ayat-ayat Qur’an dan ajaran Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassallam, “ ujar Sudais dalam sambutannya.
Sementara itu Menteri Urusan Islam, Waqah dan Dakwah mengungkapkan, musabaqah ini membawa dua simbol, yaitu simbol perhatian dan kepedulian terhadap Islam yang menjadi dasar negara ini (Arab Saudi) dan simbol kepedulian terhadap para pemuda kita sebagai generasi penerus para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam yang melestarikan ajaran Islam.
“Musabaqah ini menunjukkan bahwa kita ini adalah umat yang satu,” tegasnya dalam pidato sambutannya. Menurut Hasanuddin Hasyim Ali selaku Pembina sekaligus pelatih utusan dari Indonesia, kedua peserta musabaqah kali ini merupakan hasil seleksi dari sejumlah MTQ yang diselenggakaran di Indonesia.
Kehadiran utusan Indonesia di ajang Musabaqah Internasional tahunan di Makkah Arab Saudi kali ini selain dikawal oleh pembinanya langsung, juga didampingi oleh Kasi Pembinaan Qari/Qoriah dan Hafiz/Hafizah Kementerian Agama Jamaluddin Nur. (hidayatullah/Ahmad Fauzy Chusny/21/11/2014)
Indeks Kabar
- UI Sebut Ikatan Nasionalisme Mulai Memudar
- Film 'Surat Kecil untuk Tuhan' tak Pantas Ditonton Anak
- Bus Umum di New York Harus Pasang Iklan Muslim Membunuh Yahudi
- Pasukan ‘Israel’ Berusaha Menyerang Rumah Perwakilan OKI di Yerusalem
- Belasan Warga Palestina Tewas, Netanyahu Puji Pasukan Israel
- Pengawasan China terhadap Muslim Meluas hingga Jamaah Haji ke Makkah
- Turki Ubah Biara Bersejarah Jadi Masjid
- Dalam Sehari, Tiga Mualaf Bersyahadat di Pesantren Mualaf Annaba-Center
- Panitia Larang Jilbab, Tim Basket Putri Qatar Mundur dari Asian Games
- Salahi Prosedur Bubarkan Pengajian, Kapolres Banggai Dicopot
-
Indeks Terbaru
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
Leave a Reply