Lindungi Gereja, Pastor Senior Sembunyikan Kasus Pelecehan Seksual Anak

Berdasarkan hasil investigasi atas kasus kekerasan anak, Seorang pastor Katolik senior gagal menunjukkan catatan percakapan kunci antara dirinya dengan seorang pastor pedofil. Hal ini memastikan bahwa laporan kriminal terhadap kasus ini tidak pernah dibuat.
Komisi Penanganan Pelecehan Seksual Anak Australia, hari ini, merilis temuan atas dugaan bahwa pastor John Gerard Nestor melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah anak di Wollongong, pada tahun 1990-an.
Komisi tersebut menemukan bahwa pastor senior di Keuskupan Katolik Wollongong, yakni Pater Brian Lucas, memastikan bahwa tidak ada catatan tertulis atas perilaku kriminal itu dan bahwa hal ini dilakukan untuk melindungi sang pastor pelaku pelecehan dan gereja.
Mantan pastor, John Gerard Nestor, yang dipecat dari gereja pada tahun 2008, setelah tersangkut kasus pelecehan seksual terhadap anak.

Menurut laporan komisi ini, ada sejumlah rumor yang berkembang mengenai pelecehan yang dilakukan pastor John dari tahun 1990-an, dan bahwa otoritas Vatikan membahayakan anak-anak dengan menyetujui pemecatan pastor John dari keuskupan setelah 5 tahun, yakni di tahun 2008.
Laporan tersebut menyatakan: “Selama tahun 1990, rumor adanya kelas yang dikelola pastor John, di mana anak laki-laki harus berenang telanjang, dan mandi di ruangan terbuka, merebak. Pastor John juga disebut-sebut melakukan percakapan seputar ukuran alat kelamin dengan anak laki-laki tersebut.”
Pater Brian, kini sekretaris jenderal Konferensi Wali Gereja Australia, ternyata tak membuat laporan kriminal dari hasil wawancara dengan John, di tahun 1993. “Tindakan Pater Brian tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada catatan apapun tentang perilaku kriminal itu demi melindungi pastor dan Gereja,” sebut laporan itu.
Laporan tersebut menyatakan, saat wawancara, Pater Brian telah mengatakan kepada John bahwa apa yang ia kemukakan bersifat rahasia dan tak akan ada catatan apapun dari sesi wawancara tersebut.
Pater Brian mengutarakan, hak pastor John untuk diam akan hilang jika ia mencatat atau mengungkapkan isi wawancara tersebut.
Pada tahun 1996, tuduhan pelecehan seksual dijatuhkan terhadap John dan ia pun didakwa melakukan tindakan kekerasan dan tak senonoh terhadap seseorang di bawah usia 16 tahun. Tahun berikutnya, ia dibebaskan di tingkat banding.
Meskipun dibebaskan, berbagai kecaman terus ditujukan kepada John, dan spekulasi apakah ia diizinkan kembali untuk melanjutkan profesi pastor-pun merebak.
Komisi ini mengatakan bahwa ketika John akhirnya dipecat, gereja harus mengungkapkan ini kepada publik karena adanya temuan pelecehan seksual.(sumber: Australia+/viva.co.id/19/12/2014)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>