Materi Khutbah Jumat Masih Batas Wajar
Wacana pemerintahan Jokowi yang hendak mengatur materi khutbah Jumat yang akan dibacakan oleh khatib, menimbulkan reaksi dari kalangan Islam. Terutama mereka yang biasa terlibat dalam penyelenggaraan khutbah Jumat.
Rumor tak sedap tersebut dipicu oleh rencana munculnya sejumlah pasal yang sempat dimasukan dalam RUU Kerukunan Umat Beragama (KUB) yang terdapat penambahan pasal terkait izin rumah ibadah dan materi dakwah di ruang publik.
Meski wacana itu sempat mereda, namun sejumlah pegiat dakwah bersuara atas kemungkinan itu terjadi. Ketua Ikatan Dai Seluruh Indonesia (Ikadi), Satori Ismail menilai dakwah dan khutbah di sebagian besar masjid di Indonesia tidak mengandung provokatif dan masih dalam batas wajar. Para khatib sudah menyampaikan amar ma’ruf dan nahi mungkar secara baik. Menurutnya tidak ada masalah dengan khutbah yang mereka sampaikan selama kurang lebih 20-25 menit.
“Khutbah masih dalam batas wajar dan tidak provokatif dan masuk ke dalam ranah politik praktis ataupun SARA,” kata Kiai Satori sebagaimana dikutip ROL, Selasa (23/12). Kiai Satori juga mengingatkan kepada para calon dai maupun dai yang telah melakukan dakwah dan menyampaikan khutbah untuk selalu memberikan pengetahuan Islam yang baik.
“Kami menghimbau kepada mereka untuk menyampaikan Islam rahmatan lil alamin,” ujar Satori. Kiai Satori menambahkan, sebaiknya Menteri Agama melakukan peninjauan lebih jauh lagi mengenai wacananya tersebut mulai dari masjid dan khatibnya. Menurutnya, bila terjadi provokatif itu mungkin hanya terjadi di satu atau tiga masjid saja.
“Jangan karena segelintir khatib lalu menggeneralisasikan masalah,” tegas Satori. (w-islam.com/ROL/islamedia)
Indeks Kabar
- Zakir Naik: Mereka tak Suka Saya
- MUI: Memaksakan Muslim Ikut Perayaan Agama Lain Bukan Toleransi
- Komnas Perempuan Sebut Poligami Bukan Ajaran Islam, MUI: Itu Menyesatkan
- Jemaat Terus Berkurang Gereja Katolik Roma St. Frances X Cabrini Ditutup
- Tokoh Katolik Texas Sebut Nama 300 Pendeta Pedofil
- MUI: Perda Syariah Implementasi Para Pemikir Konstitusi Indonesia
- Paus Fransiskus Marah Bekas Biarawati Kawin dengan Pasangan Lesbi
- Menag RI-Menteri Saudi Bahas Peningkatan Pelayanan Haji 2018
- Umat Islam Pakistan Unjuk Rasa Islamofobia di Prancis
- Jalaluddin Rakhmat, Tokoh Syiah Indonesia Meninggal Dunia
-
Indeks Terbaru
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
- Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat
- Dulu Anggap Islam Agama Alien, Ini yang Yakinkan Mualaf Chris Skellorn Malah Bersyahadat
- Marine El Himer, Sang Model Prancis yang Masuk Islam
Leave a Reply