Jerman Larang Kelompok Anti-Islam Gelar Aksi Kenang Korban Paris
Aksi menentang Islam yang dilakukan kelompok Anti-Islam Jerman dikabarkan telah mendapat larangan pemerintah setempat. Mentri Kehakiman Jerman telah menyerukan penyelenggara demonstrasi anti-Islam di kota Dresden, untuk membatalkan protes yang direncanakan untuk menghormati para korban insiden Charlie Hebdo di Paris.
Mengutip laporan al arabiya pada Senin (12/1/2015), mentri tersebut melarang aksi demonstrasi mingguan yang diselenggarakan oleh sebuah kelompok yang disebut Gerakan Patriotik Eropa terhadap Islamisasi Barat atau PEGIDA. Organisasi anti-Islam Ini kerap menuduh media mainstream telah berbohong tentang imigrasi dan isu-isu Islam lainnya.
Sebelumnya, penyelenggara demonstrasi pada Senin (12/1/2015) telah meminta peserta untuk mengenakan pita hitam untuk menghormati para korban di Paris, yang dimulai dengan serangan terhadap majalah satir Charlie Hebdo.
Namun, Mentri Kehakiman Jerman, Heiko Maas mengatakan kepada surat kabar Bild, pada Ahad (11/1/2015) bahwa aksi demonstrasi Ini harus dibatalkan.
“Itu hanyalah aksi menjijikkan yang disebut penyelenggara untuk mengenang para korban. Padahal sejak pekan lalu mereka masih menghina wartawan,” pungkas Maas. Sayangnya, meskipun telah dilarang, PEGIDA masih terus berupaya agar aksi Ini terus bisa berlangsung. (sumber: islampos/11/1/2015)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- 52 Persen Warga Jerman Sebut Islam Bukan Bagian dari Negaranya
- Alhamdulillah, Sekolah di Jerman Segera Berlakukan Pelajaran Agama Islam
- Intelijen Jerman: Jumlah Pendukung Islam Naik
- Protes Anti Israel Dilakukan di Berbagai Kota di Seluruh Dunia
- Ribuan Warga Jerman Demonstrasi Tolak Kelompok Anti-Islam
Indeks Kabar
- Muslim Indonesia: Jerman Terapkan Nilai-Nilai Islam
- Film “Aku, Kau & KUA” Ajarkan Pemuda Bahwa Dalam Islam Tidak Ada Pacaran
- Pemred Media Islam: Kami Diblokir Tanpa Ditunjukkan Kesalahannya
- Menag Tegaskan Misi Kemanusiaan Agar Steril dari Upaya Pemurtadan
- Lebih dari 14.000 Muslim China Laksanakan Ibadah Haji Tahun Ini
- Survei Ungkap Ketakutan Warga Eropa Terhadap Imigrasi Muslim
- Azan Kembali Berkumandang di Albania
- Muslim AS Kerahkan Petugas Bersenjata Amankan Masjid
- 2.700 Orang Hapus Tato di Islamic Medical Service
- Din Minta Elite Politik Tidak Alergi dan Sinis pada Agama
-
Indeks Terbaru
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
- Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat
Leave a Reply