Rusia Larang Buku Sirah Tentang Sahabat Abu Bakar Siddiq
Pemerintah komunis Rusia kembali bikin ulah. Dalam tindakan keras terbaru terhadap literatur Islam, Rusia telah melarang sebuah buku tentang kehidupan rinci Khalifah pertama Islam, Abu Bakar Siddiq, dengan tuduhan buku itu mengandung referensi kebencian dan permusuhan terhadap non-Muslim.
“Buku ini berisi referensi kebencian dan permusuhan terhadap non-Muslim dan membuat umat Islam menjauh dari prinsip-prinsip kesatuan,” kantor jaksa di distrik Kurgan mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh World Bulletin.
Pernyataan itu mengatakan bahwa buku berjudul “Abu Bakar Siddiq, Khalifah Pertama”, yang ditulis oleh Ali Muhammad al-Salaybi, dianggap sebagai buku yang berisi ajaran radikal dan oleh karena itu buku tersebut dilarang.
Namun tuduhan itu ditolak oleh Pusat Informasi dan Analisis Sova. “Melarang sebuah buku yang menjelaskan Muslim tentang sejarah mereka sendiri adalah tindakan ilegal. Buku-buku ini menjelaskan pertempuran yang terjadi dalam sejarah,” kata ahli Sova dalam sebuah pernyataan.
“Banyak pertempuran yang telah terjadi dalam sejarah Islam serta agama-agama lain dan ini terukir dalam pikiran banyak orang”.
Menurut Sova, harus ada ahli bahasa yang memiliki keterampilan untuk meninjau buku tersebut dan keputusan pengadilan harus didasarkan pada bukti konkret.
Langkah untuk melarang buku serta literatur Islam bukanlah yang pertama di Rusia. ada saat undang-undang anti-ekstremisme Rusia disahkan pada tahun 2002 – dengan tujuan membatasi potensi ancaman militan – lebih dari 2.000 publikasi dimasukkan dalam daftar hitam yang dipasang di situs Kementerian Kehakiman.
Namun para kritikus mengatakan terlalu banyak karya yang dianggap berbahaya telah ditambahkan, sehingga mengancam hak-hak kelompok minoritas.
Pada bulan September 2013, pengadilan Rusia memerintahkan penghancuran terjemahan penafsiran Alquran, yang kemudian mengundang badai kemarahan dari Muslim Rusia.
Langkah serupa juga terjadi pada bulan Juni 2012, termasuk larangan 65 buku-buku Islam yang dianggap sastra ekstremis oleh pengadilan.
Daftar buku-buku yang dilarang termasuk kitab-kitab terkenal seperti Riyadhush Shalihin dan Hadits Arbain Imam an-Nawawi, Sirah Nabi Ibnu Hisyam dan al-Mubarakfury, Benteng Muslim al-Qahtani, Kriteria Amal Imam al-Ghazali dan Sejarah Nabi dari Adam sampai Muhammad.
Selain itu, daftar buku yang dilarang termasuk karya pemikir Turki seperti Said Nursi, Fethullah Gulen, Osman Nuri Topbash, Omer Chelika, Mustapha Ozturk, dan buku-buku karya penulis Muslim pasca-Soviet modern .
Federasi Rusia saat ini menjadi rumah bagi sekitar 23 juta Muslim di utara Kaukasus dan selatan republik Chechnya, Ingushetia serta Dagestan.
Islam menjadi agama terbesar kedua Rusia yang mewakili sekitar 15 persen dari 145 juta penduduk mayoritas Kristen Ortodoks (sumber: islampos)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Bennet: Puasa Menuntunnya Kepada Islam
- Rusia Larang Buku Sirah Tentang Sahabat Abu Bakar Siddiq
- Ini Pernyataan Tokoh Islam Terhadap Meningkatnya Penistaan Al Aqsha
- Sekolah di San Diego Mulai Uji Coba Menu Ayam Halal
- Hasil Sidang Isbat: Umat Islam Puasa Besok
- Penjelasan LPPOM MUI tentang Isu Mi Instan Mengandung Babi
- Denmark Pasang Iklan Tolak Pengungsi Suriah
- Komite PBB Akan Periksa Pejabat Vatikan Atas Kekerasan Seksual Anak
- Adab Menghafal Alquran
- Muslimah Pimpin Serikat Mahasiswa City University of London
-
Indeks Terbaru
- Bintang Timnas Kamerun Patrick Mboma Masuk Islam
- Islam Jalan Hijrah Mario Rajasa
- Klaim Sebagai Kuil Hindu, Nasionalis India Ingin Rubah Citra Taj Mahal
- Stevanus Hanzen, Berawal dari Lagu Islami
- Partai Politik India Mempermasalahkan Pengeras Suara Masjid Melantunkan Adzan
- Hiroaki Kawanishi, Mualaf yang Ingin Sebarkan Islam di Jepang
- MUI: Umat Islam Perlu Banyak Kembangkan Bidang Kewirausahaan Muslimah
- Kerendahan Hati Mo Salah Jadi Inspirasi Mualaf Inggris
- Berharap Bahagia Saat ‘Berjumpa’ dengan Allah
- Peter Oudenes: Islam Agama Sempurna
Leave a Reply