Syahadatain Kukuhkan Kebangaan Iman Kepada Allah

Sayyid Quthub menafsirkan A-Quran surat Ali Imran ayat 139, yang terjemahan artinya, “Jangan kamu merasa lemah dan sedih, kamu adalah orang-orang yang lebih tinggi derajatnya, kalau sekiranya kamu benar-benar beriman.
Termaktub dalam makalahnya dengan topik “Kebanggaan Iman”, Quthub menjelaskan. Pertama, dari pengarahan ini, bahwa keadaan seperti yang disebutkan itu baru bisa ditegakkan dengan jihad yang diwujudkan dalam bentuk peperangan. Tetapi sebenarnya keluasan pengertian ini adalah lebih besar dan lebih jauh dari sekadar berperang dengan segala variasinya itu.

Ayat di atas melukiskan keadaan abadi yang harus menjadi perasaan seorang mukmin, konsepsi dan ukurannya dalam menilai suatu peristiwa, standarisasi, dan pribadi.
Dia melukiskan suatu keadaan yang tertinggi yang harus mendasar dalam kalbu seorang mukmin dalam menghadapi masalah apapun. Suatu kebanggaan karena iman dan sendi-sendinya yang mengatasi seluruh sendi yang bukan bersumber dari iman.
Suatu ketinggian yang mengatasi seluruh kekuatan di bumi yang jauh dari dasar iman, dan mengatasi seluruh sendi yang hidup di bumi ini yang tidak bersumber dari iman.
Suatu ketinggian yang mengatasi seluruh kekuatan di bumi yang jauh dari dasar iman, dan mengatasi seluruh sendi yang hidup di bumi ini yang tidak bersumber dari iman. Mengatasi seluruh tradisi di bumi ini yang tidak dicetak oleh iman. Mengatasi seluruh undang-undangdi bumi ini yang tidak disyariatkan oleh iman, dan mengatasi seluruh posisi di bumi ini yang tidak ditumbuhkan oleh iman.
Suatu ketinggian yang walaupun tenaga lemah, jumlah umat yang sedikit dan kemiskinan harta, sama dengan ketinggian di waktu kuat, jumlah yang banyak dan harta yang melimpah.
Suatu ketinggian yang tidak merasa terhina di hadapan kekuatan yang zalim, tidak merasa rendah di hadapan kebiasaan sosial dan hukum yang batil, dan tidak merasa rendah di hadapan posisi yang diterima oleh manusia tetapi tanpa sandaran iman.
Perang, hanyalah salah satu dari sekian banyak jalan untuk mencapai kejayaan yang terkandung dalam pengarahan Allah seperti tersebut di atas itu.
Perasaan tinggi dengan iman itu bukan semata-mata karena suatu tekad yang berdiri sendiri, bukan pula karena kesombongan yang mendorongnya dan bukan lantaran semangat yang meluap-luap, tetapi suatu perasaan tinggi yang berdiri di atas kebenaran yang mantap yang terdapat dalam watak Islam, suatu kebenaran abadi di balik logika kekuatan, lukisan lingkungan, kelaziman yang berlaku di masyarakat dan kebiasaan manusia, karena Islam itu langsung berhubungan dengan Allah Zat yang Maha Hidup yang tidak akan mati.
Masyarakat mempunyai filsafat yang dijadikan pedoman hidup bermasyarakat, kebiasaan yang universal, ikatan yang mengekang dan pertimbangan yang berat, untuk orang-orang yang tidak mau berlindung daripadanya dengan tali yang kukuh dan untuk orang yang akan melawannya tanpa sandaran yang kuat.
Konsepsi-konsepsi yang dijadikan pedoman dan pikiran-pikiran yang bengis itu mempunyai inspirasi yang sulit dilepaskan tanpa adanya suatu kemantapan tentang masalah hakikat yang bisa memperkecil konsepsi-konsepsi dan pikiran-pikiran tersebut serta tanpa sandaran sumber yang lebih tinggi, lebih besar, dan lebih kukuh daripada sumber konsepsi dan pikiran mereka saja.
Orang yang mau mengamat-amati keadaan masyarakat, filsafatnya yang dipakai pedoman, kebiasaannya yang universal, standarisasi dan penilaiannya, pikiran-pikiran dan konsepsinya serta perubahan-perubahan dan serbuannya, niscaya akan merasakan adanya keganjilan dan kelemahan, selama masyarakat itu tidak bersandar kepada iman yang lebih kuat, bumi yang lebih mantap dan hidup yang lebih terhormat.
Di dalam hal ini Allah tidak akan membiarkan seorang mukmin sendirian untuk menghadapi tekanan yang berat itu. Ia tidak akan membebani orang mukmin dengan beban yang berat dan terancam dengan kelemahan dan kesedihan. Bhakan justru itulah Ia memberikan pengarahan-Nya, sebagaimana termaktub dalam surat Ali Imran ayat 139 tersebut. (sumber: Al-Islam, Said Hawwa, I’tishom Cahaya Umat)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>