Pemuda OKI Desak Pemerintah Akui Genosida Khojaly
Pemuda Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Indonesia mendesak pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo secara resmi mengakui adanya peristiwa genosida di kota Khojaly, Azerbaijan, yang dilakukan tentara Armenia pada tahun 1992.
“Pemerintah Indonesia melalui Presiden Joko Widodo harus mengakui telah terjadi genosida di Khojaly, Azerbaijan, dan mendorong pelaksanaan resolusi PBB dan OKI terkait kejadian ini,” kata Presiden Pemuda OKI Indonesia Taufik Lubis di Jakarta, Senin (23/2/2015).
Pernyataan tersebut disampaikan Taufik di sela aksi damai Pemuda OKI Indonesia bertajuk “Keadilan untuk Khojaly – Tragedi Kemanusiaan yang Terlupakan” yang dilaksanakan di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.
Menurut Taufik, selama ini pengakuan genosida di Khojaly baru terbatas pernyataan dari para legislator, seperti mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Alie.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan OKI, lanjut Taufik, sebelumnya sudah mengeluarkan resolusi yang menyatakan bahwa kejadian di Khojaly merupakan kejahatan kemanusiaan.
Adapun Resolusi PBB tersebut dikeluarkan melalui Dewan Keamanan dengan Nomor 822, 853, 874 dan 884. Sementara OKI mengeluarkan resolusi No. 15-PE/7-CONF yang dikeluarkan pada tahun 2012 ketika mengadakan konferensi di Palembang.
Taufik mengatakan, resolusi-resolusi tersebut mengakui telah terjadi genosida di Khojaly oleh pasukan Armenia yang saat itu dibantu pasukan Uni Soviet. “Namun belum ada usaha nyata untuk membawa para pelaku ke pengadilan internasional,” ujarnya.
Beberapa negara di dunia telah mengakui adanya genosida terhadap warga di Khojaly yang mayoritas beragama Islam. Menurut Kedutaan Besar Azerbaijan di Indonesia, negara-negara tersebut adalah Amerika Serikat, Meksiko, Pakistan, Kolombia dan Republik Ceko.
Khojaly adalah kota di wilayah Nagorno-Karabakh, Azerbaijan, yang menjadi tempat terjadinya pelanggaran kemanusiaan, yang disinyalir genosida oleh pasukan Armenia yang memasuki daerah tersebut pada 25-26 Februari 1992.
Menurut catatan Pemerintah Azerbaijan, 613 orang tewas dalam kejadian tersebut, sementara 1.275 orang lainnya dipenjara dan 150 orang dinyatakan hilang.
Aksi solidaritas kemanusiaan untuk Khojaly yang diadakan di Bundaran HI itu, seperti dilaporkan Antara, diikuti oleh puluhan orang dari beberapa organisasi Islam bagian dari Pemuda OKI, seperti Himpunan Mahasiswa Islam dan Gerakan Pemuda Islam Indonesia. (sumber: hidayatulah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Alhamdulillah, Negara Bagian Jerman ini Akui Islam
- Kelompok HAM Sebut Myanmar Lakukan Genosida Muslim Rohingya
- Ketum DPP IMM Pimpin Sidang Kongres Pemuda OIC di Turki
- PBB Desak Myanmar Berikan Kewarganegaraan kepada Suku Rohingya
- Soal Kartun Nabi, Pemerintah Sebaiknya Desak Prancis untuk Tekan Charlie Hebdo
Indeks Kabar
- 2.700 Orang Hapus Tato di Islamic Medical Service
- Konferensi Virtual Donor Global Diadakan untuk Menggalang Bantuan Kemanusiaan bagi Muslim Rohingya
- Belanda Negeri Bebas Beribadah
- Wantim MUI: Perbedaan Pilihan Tak Boleh Rusak Ukhuwah Islamiyah
- Uni Eropa Boikot Produk Susu dan Ayam asal Israel
- Sebuah SMA Islam Masuk 10 Sekolah Terpopuler di Inggris
- Yusuf Mansur: Pakai Atribut Natalan Bukan Bentuk Toleransi
- Teriak 'Allahu Akbar' Saat Latihan Antiteror, Polisi London Dikecam
- Puluhan Ribu Pengunjuk Rasa Menentang Benyamin Netanyahu terkait Korupsi
- 21 Tokoh Berbagai Elemen Indonesia Kecam Yahudisasi Al-Quds
-
Indeks Terbaru
- China Tangkapi Warga Muslim Hui yang Tolak Penghancuran Masjid
- Dari Benci Jadi Cinta Islam
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
Leave a Reply