Lembaga Wakaf dan Peninggalan Bersejarah Al-Aqsha menegaskan, Israel secara intens merealisasikan proyek-proyek yahudisasi dan pemukiman di kota Al-Quds. Proyek yang dinamai ‘Proyek Telaga Suci’ itu tepatnya dibangun di sekitar masjid Al-Aqsha dan Kota Tua atau yang mereka sebut sebagai “”.
Dalam laporan persnya hari ini Selasa (24/2/2015) Lembaga Al-Aqsha mengungkap temuannya terhadap sejumlah peta dan dokumen Israel, yakni rencana pembangunan enam hotel megah dengan 1330 kamar, demikian salinan persnya diterima Pusat Informasi Palestina.

Dalam proyek ini juga akan dibangunan sejumlah pusat perbelanjaan, tempat wisata dan hiburan, restoran, kafe-kafe, hall pertemuan, dan lain-lain.
Pembangunan proyek yang dikabarkan akan diperluas hingga daerah perbukitan Jabal Mubakir, arah selatan masjid Al-Aqsha atau yang dikenal dengan nama Tel Qashr (Bukit Qashr). Bukit Qashr adalah daerah yang dahulu digunakan sebagai komplek pemerintah Inggris di Al-Quds setelah dijajah tahun 1917. Luas daerah itu mencapai 30 hektar lebih. Sementara wilayah Palestina tersebut dijajah oleh Israel pada tahun 1967.
Belakangan tersebar tender dari Israel untuk pembangunan tiga hotel dengan 580 kamar dengan dukungan dari pemerintah penjajah melalui kementerian pariwisata.
Bahaya Proyek Yahudisasi Ini
Pembangunan hotel dan mall ini sebagai realisasi rencana ‘pengepungan pemukiman Yahudi’ dengan dalih pengembangan pariwisata dengan cara menguasai wilayah sekitar masjid Al-Aqsha dan Al-Quds. Proyek ini juga memiliki dimensi sejarah dan agama Yahudi.
Ternyata setelah ditelusuri, proyek ini dimulai sejak tahun 1994 dan dibahas secara perlahan dan pasti. Namun sejak tahun 2010 direalisasikan secara lebih konsen dan disetujui realisasi resminya di tahun 2011. (sumber: islampos/24/2/2015)